Pawai Budaya Semangat Lestarikan Budaya Lokal

Pawai Budaya Semangat Lestarikan Budaya Lokal

Kemeriahan Pawai Budaya HUT ke-18 Kota Serang menyedot perhatian warga. Ribuan peserta tampil memukau dengan ragam atraksi budaya khas Banten dan daerah lainnya. (PEMKOT SERANG FOR TANGERANG EKSPRES)--

TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Ribuan warga memadati jalan-jalan utama Kota Serang pada Rabu, (6/8) pagi, untuk menyaksikan Pawai Budaya dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-18 Kota Serang.

Gelaran tahunan ini menjadi ajang unjuk kekayaan seni dan budaya lokal yang diikuti berbagai unsur ma­syarakat.

Acara yang digagas Peme­rintah Kota Serang ini dime­riahkan oleh pelajar, komunitas seni, organisasi masyarakat, hingga Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Berbagai per­tunjukan ditampilkan, mulai dari parade kostum adat, musik tradisional, hingga atraksi budaya khas Banten.

Wali Kota Serang, Budi Rus­tandi, mengungkapkan rasa bangganya atas an­tusiasme dan semangat peserta dalam menampilkan budaya lokal. Menurutnya, Pawai Budaya bukan sekadar hiburan, me­lain­kan wujud nyata pe­lestarian kearifan lokal.

“Kota Serang memiliki ke­kayaan budaya yang luar biasa, mulai dari bahasa, situs seja­rah, hingga seni tradisional. Semua itu adalah aset yang harus kita jaga, rawat, dan lestarikan,” ujar Budi saat mem­berikan sambutan.

Ia juga menyampaikan apre­siasi terhadap kreativitas para peserta yang dinilainya tampil total dan penuh semangat.

"Hari ini saya menghadiri acara pawai budaya yang alhamdulillah sangat meriah. Saya melihat para peserta ber­lomba-lomba untuk tampil ter­baik, ini menunjukkan semangat tinggi untuk mema­jukan budaya Kota Serang,” ucapnya.

Wali kota menegaskan, ke depan Pemerintah Kota Serang akan mengevaluasi pelaksana­an pawai agar lebih maksimal dan terkonsep.

“Tahun ini masih mengguna­kan anggaran pemerintahan sebelumnya. Ke depan, kita akan susun pola dan konsep yang lebih baik. Bukan berarti yang sekarang kurang, justru ini sudah bagus dan akan kita sempurnakan lagi,” jelas Budi.

Ia pun mengaku sengaja me­nonton pawai hingga sele­sai sebagai bentuk dukungan langsung terhadap para pelaku budaya. “Saya ingin memberi sema­ngat langsung kepada peserta, mereka ingin dilihat oleh saya, dan saya menghargai usaha mereka dengan hadir sampai akhir,” imbuhnya.

Pawai Budaya tahun ini mengusung tema Pepetan Wewe, yakni warisan budaya yang berasal dari Kecamatan Walantaka dan Curug. Me­nurut Sekretaris Dinas Pendi­dikan Kota Serang, Evie Sofi­yah Usman, tema tersebut dipilih untuk mengangkat kembali nilai-nilai budaya lokal yang mulai jarang dikenal masyarakat.

“Tahun ini lebih meriah karena kami ingin budaya yang kita angkat benar-benar terasa. Pepetan Wewe adalah bentuk ekspresi khas daerah, dan kami mewajibkan semua OPD untuk menampilkannya dalam pawai,” ungkap Evie.

Jumlah peserta yang terlibat dalam pawai budaya ini mencapai sekitar 1.000 orang, dengan 120 peserta yang ikut serta dalam kategori lomba. Para peserta berasal dari berbagai elemen, termasuk OPD, kecamatan, organisasi kemasyarakatan, satuan pendidikan, hingga komunitas budaya dari luar daerah.

“Selain unsur lokal, kami juga mengundang komunitas adat dari Yogyakarta, komu­nitas Minangkabau, komunitas budaya Karo, komunitas se­peda ontel, dan lainnya,” tambahnya.

Sumber: