BJB NOVEMBER 2025

Ribuan Warga Terdampak Banjir, Pemkot Serang Siapkan BTT

Ribuan Warga Terdampak Banjir, Pemkot Serang Siapkan BTT

Wali Kota Serang Budi Rustandi saat meninjau lokasi banjir di Kota Serang, beberapa waktu lalu. (ALDI ALPIAN INDRA/TANGERANG EKSPRES)--

TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Cuaca ekstrem yang melanda Kota Serang sejak pertengahan pekan ini memicu serangkaian bencana hidrometeorologi, mulai dari banjir, rumah roboh, pohon tumbang hingga longsor. BPBD Kota Serang mencatat, total sebanyak 1.128 kepala keluarga atau 4.385 jiwa terdampak di sejumlah kecamatan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Kota Serang, Diat Hermawan, mengatakan bencana paling dominan adalah banjir yang terjadi di 10 titik, disusul cuaca ekstrem berupa rumah roboh, pohon tumbang, serta longsor. “Intensitas hujan yang tinggi dan berlangsung cu­kup lama menyebabkan pe­ning­­katan debit sungai di bebe­rapa wilayah. Akibatnya, banjir tidak hanya merendam permu­kiman, tetapi juga memi­cu ke­ja­dian lanjutan seperti rumah ru­sak, pohon tumbang, dan long­­sor,” ujar Diat, Minggu (21/12).

Banjir paling luas terjadi di Kecamatan Kasemen, Cipocok Jaya, dan Walantaka. Di Keca­matan Kasemen saja, banjir merendam ratusan rumah di wilayah Margaluyu, Banten, Sawah Luhur, hingga Kelu­rahan Kasemen, dengan ke­ting­gian air bervariasi antara 15 sentimeter hingga men­capai 120 sentimeter. Sebagian warga terpaksa mengungsi karena rumahnya tidak lagi aman untuk ditempati.

Sementara di Kecamatan Cipocok Jaya, banjir meng­genangi kawasan permukiman padat, termasuk Komplek Untirta Permai dan Grand Sutra, dengan total terdampak mencapai ribuan jiwa. Kondisi serupa juga terjadi di Keca­matan Walantaka, di mana ratusan rumah di Komplek Grand Sutera Blok D1 hingga D8 terendam air setinggi 30 hingga 70 sentimeter.

Selain banjir, BPBD mencatat enam kejadian cuaca ekstrem berupa rumah roboh yang tersebar di Kecamatan Tak­takan, Serang, dan Kasemen. Kerusakan rumah umumnya terjadi pada bagian dapur, ruang tamu, kamar mandi, hingga atap, dan berdampak langsung pada keselamatan penghuni.

Tak hanya itu, lima kejadian pohon tumbang juga dilapor­kan di sejumlah ruas jalan utama dan lingkungan per­mukiman. Pohon tumbang sempat mengganggu akses jalan dan bahkan menye­babkan padamnya aliran listrik di beberapa wilayah. Di sisi lain, tiga kejadian longsor turut terjadi di Kecamatan Taktakan dan Serang, salah satunya merusak pondasi rumah warga.

Dari hasil monitoring BPBD, peningkatan debit air terpan­tau di sejumlah sungai, seperti Kali Cibanten, Kali Padma Raya, Kali Banten, hingga Kali KSB. Meski sebagian masih dalam kondisi relatif aman, BPBD tetap meningkatkan kewaspadaan.

“Kami terus melakukan pe­man­tauan cuaca melalui BMKG, memonitor wilayah rawan bencana, menurunkan personel dan peralatan, serta melakukan asesmen dan pen­dataan di lokasi terdampak,” kata Diat. 

BPBD Kota Serang mene­gas­kan akan terus memper­barui informasi dan menyiaga­kan personel hingga kondisi benar-benar dinyatakan aman, seiring masih berpotensinya hujan turun di wilayah Kota Serang dalam beberapa hari ke depan.

Sebagai langkah lanjutan penanganan dampak bencana, Pemerintah Kota Serang me­nyiapkan Belanja Tak Terduga (BTT) bagi warga terdampak banjir. Namun, penyaluran bantuan tersebut masih me­nunggu proses kajian dan pendataan secara menyeluruh.

Wali Kota Serang Budi Rus­tandi menegaskan, anggaran BTT telah disiapkan, tetapi penggunaannya harus melalui mekanisme pengawasan dan verifikasi oleh Inspektorat Kota Serang agar tepat sasaran dan sesuai ketentuan.

“BTT sudah kami siapkan, namun penggunaannya akan dikaji terlebih dahulu bersama Inspektorat. Pendataan harus dilakukan dengan cermat untuk memastikan bantuan benar-benar diberikan kepada warga yang terdampak lang­sung oleh bencana,” ujar Budi.

Ia menambahkan, karena masih dalam tahap pendataan dan verifikasi, Pemerintah Kota Serang belum dapat me­nyebutkan besaran nominal bantuan yang akan diterima oleh warga terdampak. Selu­ruh proses dilakukan agar penggunaan anggaran negara dapat dipertanggungjawabkan secara administrasi maupun hukum.

Selain bantuan anggaran, Pemkot Serang juga telah me­nyiapkan dukungan logistik melalui Dinas Sosial Kota Se­rang. Bantuan tersebut mencakup kebutuhan dasar bagi warga terdampak, serta dukungan untuk perbaikan rumah warga yang mengalami kerusakan akibat banjir, pohon tumbang, maupun cuaca eks­trem lainnya.

Sumber: