Ribuan Warga Terdampak Banjir, Pemkot Serang Siapkan BTT
Wali Kota Serang Budi Rustandi saat meninjau lokasi banjir di Kota Serang, beberapa waktu lalu. (ALDI ALPIAN INDRA/TANGERANG EKSPRES)--
TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Cuaca ekstrem yang melanda Kota Serang sejak pertengahan pekan ini memicu serangkaian bencana hidrometeorologi, mulai dari banjir, rumah roboh, pohon tumbang hingga longsor. BPBD Kota Serang mencatat, total sebanyak 1.128 kepala keluarga atau 4.385 jiwa terdampak di sejumlah kecamatan.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Kota Serang, Diat Hermawan, mengatakan bencana paling dominan adalah banjir yang terjadi di 10 titik, disusul cuaca ekstrem berupa rumah roboh, pohon tumbang, serta longsor. “Intensitas hujan yang tinggi dan berlangsung cukup lama menyebabkan peningkatan debit sungai di beberapa wilayah. Akibatnya, banjir tidak hanya merendam permukiman, tetapi juga memicu kejadian lanjutan seperti rumah rusak, pohon tumbang, dan longsor,” ujar Diat, Minggu (21/12).
Banjir paling luas terjadi di Kecamatan Kasemen, Cipocok Jaya, dan Walantaka. Di Kecamatan Kasemen saja, banjir merendam ratusan rumah di wilayah Margaluyu, Banten, Sawah Luhur, hingga Kelurahan Kasemen, dengan ketinggian air bervariasi antara 15 sentimeter hingga mencapai 120 sentimeter. Sebagian warga terpaksa mengungsi karena rumahnya tidak lagi aman untuk ditempati.
Sementara di Kecamatan Cipocok Jaya, banjir menggenangi kawasan permukiman padat, termasuk Komplek Untirta Permai dan Grand Sutra, dengan total terdampak mencapai ribuan jiwa. Kondisi serupa juga terjadi di Kecamatan Walantaka, di mana ratusan rumah di Komplek Grand Sutera Blok D1 hingga D8 terendam air setinggi 30 hingga 70 sentimeter.
Selain banjir, BPBD mencatat enam kejadian cuaca ekstrem berupa rumah roboh yang tersebar di Kecamatan Taktakan, Serang, dan Kasemen. Kerusakan rumah umumnya terjadi pada bagian dapur, ruang tamu, kamar mandi, hingga atap, dan berdampak langsung pada keselamatan penghuni.
Tak hanya itu, lima kejadian pohon tumbang juga dilaporkan di sejumlah ruas jalan utama dan lingkungan permukiman. Pohon tumbang sempat mengganggu akses jalan dan bahkan menyebabkan padamnya aliran listrik di beberapa wilayah. Di sisi lain, tiga kejadian longsor turut terjadi di Kecamatan Taktakan dan Serang, salah satunya merusak pondasi rumah warga.
Dari hasil monitoring BPBD, peningkatan debit air terpantau di sejumlah sungai, seperti Kali Cibanten, Kali Padma Raya, Kali Banten, hingga Kali KSB. Meski sebagian masih dalam kondisi relatif aman, BPBD tetap meningkatkan kewaspadaan.
“Kami terus melakukan pemantauan cuaca melalui BMKG, memonitor wilayah rawan bencana, menurunkan personel dan peralatan, serta melakukan asesmen dan pendataan di lokasi terdampak,” kata Diat.
BPBD Kota Serang menegaskan akan terus memperbarui informasi dan menyiagakan personel hingga kondisi benar-benar dinyatakan aman, seiring masih berpotensinya hujan turun di wilayah Kota Serang dalam beberapa hari ke depan.
Sebagai langkah lanjutan penanganan dampak bencana, Pemerintah Kota Serang menyiapkan Belanja Tak Terduga (BTT) bagi warga terdampak banjir. Namun, penyaluran bantuan tersebut masih menunggu proses kajian dan pendataan secara menyeluruh.
Wali Kota Serang Budi Rustandi menegaskan, anggaran BTT telah disiapkan, tetapi penggunaannya harus melalui mekanisme pengawasan dan verifikasi oleh Inspektorat Kota Serang agar tepat sasaran dan sesuai ketentuan.
“BTT sudah kami siapkan, namun penggunaannya akan dikaji terlebih dahulu bersama Inspektorat. Pendataan harus dilakukan dengan cermat untuk memastikan bantuan benar-benar diberikan kepada warga yang terdampak langsung oleh bencana,” ujar Budi.
Ia menambahkan, karena masih dalam tahap pendataan dan verifikasi, Pemerintah Kota Serang belum dapat menyebutkan besaran nominal bantuan yang akan diterima oleh warga terdampak. Seluruh proses dilakukan agar penggunaan anggaran negara dapat dipertanggungjawabkan secara administrasi maupun hukum.
Selain bantuan anggaran, Pemkot Serang juga telah menyiapkan dukungan logistik melalui Dinas Sosial Kota Serang. Bantuan tersebut mencakup kebutuhan dasar bagi warga terdampak, serta dukungan untuk perbaikan rumah warga yang mengalami kerusakan akibat banjir, pohon tumbang, maupun cuaca ekstrem lainnya.
Sumber:

