Pemkot Tangsel Buat CFD Tematik, Tiap Bulan Beda Tema

Warga memadati Jalan Pahlawan Seribu Serpong saat pelaksanaan CFD BSD, Minggu (3/8). - (Tri Budi Sulaksono/Tangerang Ekspres)-
TANGERANGEKSPRES.ID, SERPONG — Pemkot Tangsel kembali mengadakan hari bebas kendaraan bermotor atau car free day (CFD), di BSD, Minggu (3/8). Event ini akan menjadi kegiatan berbeda dalam CFD tematik, yaitu tema berbeda di setiap event FCD.
Untuk diketahui, CFD kemarin dilaksanakan dari pukul 06.00 WIB hingga 09.00 WIB.
CFD yang dilaksanakan di Jalan Pahlawan Seribu Serpong, tepatnya dari lampu merah German Center sampai putaran balik ITC BSD.
Dalam CFD tersebut, masyarakat melakukan berbagai kegiatan, mula dari jalan santai bersama kekuarga, bersepeda dan lainnya. Pelaksanaan CFD juga sekaligus membantu pelaku UMKM untuk mempromosikan produknya.
Dalam CFD kali ini, Pemkot Tangsel bersama pihak membuka berbagai layanan. Mulai dari pelayanan identitas kependudukan oleh Disdukcapil, pelayanan pajak daerah oleh Badan Pendapatan Daerah dan lainnya.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Tangsel Heru Sudarmanto mengatakan, CFD kali ini dilaksanakan berbeda dari bulan-bulan sebelumnya. ”Pelaksanaan CFD mulai hari ini kita laksanakan dengan tema berbeda-beda dan hari ini temanya bela diri dan kuliner betawi,” ujarnya.
Heru menambahkan, untuk bela diri pihaknya bekerja sama dengan Koni dan Dispora Kota Tangsel. Yakni ada penampilan silat, karate, taekwondo dan judo. ”Kalau kuliner dalam CFD hari ini kita prioritaskan kuliner Betawi, seperti ada kerak telor, asinan Betawi dan lainnya,” tambahnya.
Menurutnya, yang berbeda dalam CFD kali ini juga soal penempatan pedagang atau pelaku UMKM. Dimana dalam CFD sebelumnya pelaku UMKM ditempatkan di 5 titik namun, kali ini dipusatkan di 1 titik, yakni di sepanjang jalan dekat bank BRI.
”Mulai hari ini dan kedepannya pelaku UMKM kita satukan lokasinya supaya lebih rapi dan tertib. Ada seratusan UMKM yang terlibat dan didominasi oleh makanan dan minuman,” ungkapnya.
Diketahui, dalam CFD tersebut kendaraan bermotor dilarang beroperasi disepanjang jalan yang telah ditentukan untuk mengurangi polusi udara dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan hidup.
Seharusnya CFD dilaksanakan rutin agar masyarakat dapat memanfaatkannya dan memberi dampak positif.
Warga Setu, Rifai mengatakan, seharusnya CFD diadakan secara rutin tiap bulan. ”Manfaatnya bagus banget buat warga tapi, harusnya tidak bolong-bolong pelaksanaannya,” ujarnya.
Rifai menambahkan, setiap CFD BSD dirinya dan keluarga selalu hadir untuk jalan santai sekaligus rekreasi.
”Tidak lupa kita juga selalu berburu kuliner di acara CFD ini,” tambahnya. (bud)
Sumber: