SDN Sindang Jaya II: Tidak Ada Celah untuk Prilaku Bullying

BAHAYA BULLYING: SDN Sindang Jaya II berikan pemahaman kepada siswa mengenai bahaya bullying karena berdampak bahaya bagi para siswa.(Randy/Tangerang Ekspres)--
TANGERANG — Kasus bullying semakin hari semakin menakutkan. Apalagi, pelaku bullying saat ini ada yang masih duduk di kursi SD. Untuk mencegah terjadinya bullying, pihak sekolah wajib memberikan pemahaman kepada siswa mengenai dampak dan bahaya bullying.
SDN Sindang Jaya II memberikan pemahaman kepada siswa agar tidak terjadi bullying. Hal tersebut sebagai antisipasi sekolah, agar tidak terjadi bullying, baik menjadi pelaku ataupun korban bullying. Ini karena bullying sangat merugikan banyak pihak.
Kepala SDN Sindang Jaya II Ade Guniwa mengatakan, bullying saat ini sangat mengkhawatirkan semua pihak. Saat ini banyak siswa SD yang terlibat kasus bullying. Maka itu, harus dilakukan pencegahan dan pemahaman kepada siswa agar tidak terjadi bullying kepada siswa.
”Kami tidak akan berikan celah bagi bullying. Karena bisa merusak mental korban dan juga merusak masa depannya. Maka itu, kami akan terus pantau dan tidak berikan celah,” ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Senin (28/7).
Ade menambahkan, terjadinya kasus bullying yang dilakukan para siswa SD akibat mereka tidak diawasi saat menonton media sosial yang mereka liat. Dan itu menjadi penyebab terjadinya bullying yang melibatkan para siswa SD.
”Kita tidak tahu mereka menonton apa di media sosial. Jadi harus kita awasi karena banyak kasus bullying akibat mengikuti yang mereka tonton. Harus dilakukan pengawasan, dan juga diberikan pemahaman kepada siswa. Ini agar mereka tidak melakukan atau menonton video yang berbahaya,” paparnya.
Ia menjelaskan, orang tua juga harus dan wajib terlibat dalam pengawasan. Ini karena pihak sekolah tidak bisa terus melakukan pengawasan. Dan paling banyak, siswa tersebut menonton video tersebut saat mereka di rumah. Kalau di sekolah, mereka tidak akan bisa memegang handphone karena di larang.
”Jadi, mereka harus dilakukan pengawasan di rumah. Kalau di sekolah tidak akan bisa memegang handphone karena memang kita larang. Orang tua harus benar-benar memperhatikan, jangan cuek demi perkembangan siswa,”tutupnya.(ran)
Sumber: