Hingga 2029, Pemkot Target Tambah 7 SMPN

Hingga 2029, Pemkot Target Tambah 7 SMPN

Wakil DPRD Kota Tangsel Muhammad Yusuf memimpin rapat paripurna terhadap pandangan umum fraksi-fraksi tentang Raperda RPJMD 2025-2029 di Gedung DPRD Tangsel, Senin, 28 Juli 2025.- (Tri Budi Sulaksono/Tangerang Ekspres)-

TANGERANGEKSPRES.ID, SETU — DPRD Kota Tangsel gelar rapat paripurna jawaban Wali Kota Tangsel terhadap pandangan umum fraksi-fraksi tentang RAPERDA RPJMD 2025-2029 dan Pembentukan Pansus RAPERDA RPJMD 20­25-2029, Senin (28/7).

Rapat dipimpin Wakil Ketua DPRD Muhammad Yusuf dan dihadiri Ketua DPRD Tangsel Abdul Rasyid, Wali Kota Tang­sel Benyamin Davnie, Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan, Wakil Ketua DPRD Tangsel, anggota DPRD Tang­sel, kepala OPD dilingkup Pem­kot Tangsel dan lainnya.

Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, strategi Pemkot Tangsel untuk 4 tahun kedepan secara umum visinya adalah Tangsel yang unggul, inklusif, inovatif, kolaboratif dan menuju kota lestari.

”Kita dijabarkan dalam misi dan ada indikator-indikator makro yang akan dicapai se­lama 2025-2029, antara lain target UHC kita sampai 2025 untuk menunjang angka ha­rapan masyarakat yang naik derajat itu sampai 100 persen sampai 2029,” ujarnya kepada wartawan seusai paripurna, Senin (28/7).

Pria yang biasa disapa Pak Ben tersebut menambahkan, pihaknya juga akan menam­bah unit sekolah baru untuk mendorong partisipasi sekolah anak-anak dari 12 tahun. 

”Yang setahun ini mudah-mudah-mudahan tercapai karena terakhir tahun kemarin 11,8 tahun,” tambahnya.

”Nanti akan kita tingkatkan selama 4-5 tahun sampai 2029 harapan lama skeolah menjadi 14-15 tahun,” jelasnya.

Menurutnya, pihaknya juga akan menambah unit sekolah baru dan itu khusus tingkat SMP. Untuk lokasi sekolah akan dilakukan studi kelayakan ter­lebih dahulu. 

”Paling tidak 7 SMP sampai 2029 ingin kita bangun kede­pannya. Penyebarannya me­rata dan menjangkau jumlah penduduk sekolah SMP dima­na. Saat ini kita baru mekiliki 24 SMPN yang tersebar di 7 kecamatan,” terangnya.

Tak hanya pendidikan, untuk menunjang kesehatan pihak­nya juga mendorong peme­riksaan gratis, lalu pelayanan kesehatan prima atau ngider sehat prima dan fasilitas lain­nya.

”Untuk penanganan kemis­kinan tentu tergetnya penu­runan angka kemiskinan, wa­lapun 1 atau 2 persen atau 0,1 persen itu juga menyangkus ribuan orang,” tuturnya.

Menurutnya, selain dengan bantuan sosial pihaknya juga akan meningkatkan kete­ram­pilan pelatihan kerja, termasuk bantuan modal dan usaha lain yang dibutuhkan oleh masyarakat miskin.

”Mereka kita beri kail, supaya mereka bekerja di ekonomi kreatif. Di Tangsel angka ke­miskinan masih 2,4 persen dan angka pengangguran 4 persen,” tutupnya. (bud)

Sumber: