SMPN 2 Solear Gunakan Barang Bekas Untuk Praktik Belajar

PRAKTIK: Siswa SMPN 2 Solear, saat melakukan praktik belajar di halaman sekolah dalam rangka meningkatkan kualitas belajar dan juga memanfaatkan barang bekas menjadi barang layak pakai.(Randy/Tangerang Ekspres)--
TANGERANG — Pemanfaatan barang bekas untuk belajar sangat bagus dan Kreatif. Hal tersebut dilakukan oleh SMPN 2 Solear, yang menggunakan barang bekas menjadi alat praktik belajar para siswa, yang hasilnya mempunyai nilai jual dan bisa digunakan.
Setiap kegiatan praktik, para siswa selalu menggunakan barang bekas. Selain mudah didapat, barang bekas yang digunakan bisa digunakan untuk hiasan ataupun untuk hal lainnya. Ini sesuai dengan tujuan praktik, yakni untuk menambah wawasan serta juga meningkatkan kreativitas siswa dalam belajar.
Kepala SMPN 2 Solear Asep Sarip Hidayat mengatakan, dalam praktik belajar siswa di minta untuk kreatif dan juga aktif. Maka itu, penggunaan barang bekas menjadi salah satu upaya meningkatkan semangat, kreativitas, dan juga mandiri. Bahkan, dengan menggunakan barang bekas tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk praktik belajar.
”Sengaja kita gunakan barang bekas. Kita ingin siswa bisa aktif, kreatif dan mandiri. Dengan barang bekas, siswa bisa mempunyai ide untuk merubah barang bekas menjadi barang yang bisa digunakan kembali,”ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Selasa (22/7).
Asep menambahkan, para siswa juga sangat antusias saat mengikuti belajar praktik. Ini karena memang setiap pembelanjaan materi, para guru langsung menyiapkan pembelajaran praktik. Ini juga agar siswa bisa lebih aktif dan juga bisa mengeluarkan ide pada mata pelajaran praktik.
”Para guru hanya memberikan tema atau judul dalam praktik belajar, siswa tinggal mencari bahan untuk praktik. Di lingkungan sekolah banyak ditemukan barang bekas yang bisa siswa gunakan. Apalagi, dengan menggunakan barang bekas, bisa lebih hemat dan orang tua tidak terlalu pusing untuk mengeluarkan biaya guna membeli bahan untuk praktik,”paparnya.
Ia menjelaskan, praktik belajar dilakukan sejak kelas 7 sampai dengan kelas 9. Para siswa selalu terlihat semangat dan kompak saat melakukan kegiatan praktik kelompok. Hal tersebut, menjadi sebuah pemandangan indah karena semua siswa terlihat aktif dalam mengikuti kegiatan praktik.
”Saya sering melihat dari dekat, para siswa ini mempunyai ide dan kreativitas yang tinggi. Barang bekas mereka bisa gunakan sebagai barang yang memiliki nilai jual ataupun manfaat lainnya. Saya bangga karena siswa saya sangat kreatif dalam mengikuti kegiatan praktik,”tutupnya.(ran)
Sumber: