Anak Tak Lolos, Orang Tua Demo, Pendemo Tuding SPMB di SMKN 2 Kabupaten Tangerang Curang dan Tidak Transparan

Anak Tak Lolos, Orang Tua Demo, Pendemo Tuding SPMB di SMKN 2 Kabupaten Tangerang Curang dan Tidak Transparan

MENUNTUT: Puluhan orang tua murid yang tidak lolos di SPMB, melakukan aksi demo di depan SMKN 2 Kabupaten Tangerang, Kecamatan Sepatan, untuk meminta keadilan dan transparasi.(Randy/Tangerang Ekspres)--

TANGERANG — Puluhan orang tua siswa yang tidak di terima di SMKN 2 Kabupaten Tangerang , Kecamatan Sepatan menggelar aksi demo, Selasa (15/7). Aksi unjuk rasa ini dipicu proses Sistem Penerima Murid Baru (SPMB), yang dinilai curang dan tidak trans­paran.

Puluhan masa tersebut menu­ding SMKN 2 Kabupaten Tange­rang melalukan kecurangan dan tidak ada transparansi, terkait siapa saja yang diterima melalui proses SPMB.

Salah satu pendemo, Nurmayanti mengatakan, dirinya melakukan aksi demo lantaran anaknya tidak di terima di sekolah tersebut, pa­dahal jarak tinggal antara rumah dan sekolah sangat dekat.

”Saya sangat kecewa, kenapa anak saya tidak di terima. Padahal rumah saya jaraknya 50 meter dari sekolah, harusnya bisa di terima. Kalau dilihat banyak siswa dari luar kecamatan Sepatan di terima kenapa kami yang dekat dengan sekolah tidak di terima,” ujarnya, Selasa (15/7). 

Hal senada juga disampaikan Bambang, salah satu orang tua siswa yang anaknya juga tidak di terima di SMKN 2 Kabupaten Ta­ngerang. Dirinya kesal karena beberapa kali untuk melakukan komunikasi dengan pihak se­kolah namun tidak direspon. Padahal, banyak jalur domisili yang tidak di terima oleh sistem SPMB di SMKN 2 Kabupaten Tangerang.

”Selama proses SPMB saya pan­tau. Saat daftar dan sampai seleksi, saya cek terus. Tetapi hampir se­lesai nama anak saya hilang di jalur domisili. Kalau bicara aturan domisili, saya dekat jaraknya. Tidak jauh jangkauannya. Pihak sekolah di ajak duduk bersama tidak pernah ada respon dan tidak ada titik temu,” paparnya.

Sampai berita ini di muat, belum bisa komunikasi dengan pihak sekolah untuk meminta konfir­masi. Bahkan, kepala sekolah SMKN 2 Kabupaten Tangerang tidak bisa di hubungi, baik via chat WhatsApp ataupun telpon WhatsApp.

Pantauan di lokasi, adanya demo tersebut sempat membuat macet jalan di depan SMK 2 Kabupaten Tangerang. Masa aksi masih ber­tahan, untuk meminta kejelasan dari pihak sekolah.(ran)

Sumber: