6 Bulan Terjadi 342 Kasus DBD, Menyerang Mayoritas Laki-Laki

Nyamuk aedes aegypti penyebab demam berdarah.-ilustrasi-
Wanita berkerudung tersebut menjelaskan, untuk pemutusan mata rantai penularan pihaknya melakukan penyemprotan fogging untuk wilayah yang terjadi penularan kasus DBD.
Fogging dilakukan berdasarkan penyelidikan Elepidemiologi (PE) yang dilakukan oleh petugas puskesmas di bantu dengan koordinator jumantik di tiap-tiap wilayah.
Pihaknya mengajak seluruh masyarakat untuk antisipasi atau mengendalikan kasus DBD. Caranya dengan melakukan upaya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan 3 M plus diantaranya menguras, menutup dan mendaur ulang.
"Serta menghindari gigitan nyamuk dan partisipasi masyarakat dalam gerakan 1 rumah 1 jumantik (G1R1J) dirumahnya masing-masing minimal 1 minggu sekali," tuturnya.
Sementara itu, Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, saat ini kasus DBD di wilayahnya sedang meningkat. "DBD sekarang sedang genit-genitnya. Sampai 14 ajuni 2025 sudah ada 342 kasus," ujarnya.
Pria yang biasa disapa Pak Ben tersebut mengatakan, semua kecamatan yang ada di Kota Tangsel ada kasus DBD namun, Pondok Aren merupakan kecamatan paling banyak kasusnya.
"Semua kecamatan ada, DBD di rumah A, B tapi, nyamuknya gigitnya keliling kemana-kenama karena nyamuknya tidak difoging dan jentiknya tidak dibasmi," jelasnya.
Menurutnya, kasus DBD di wilayahnya lebih banyak didominasi oleh laki-laki yakni 189 orang dan sisanya 153 perempuan.
Sumber: