Bethsaida Healthcare Siap Luncurkan SALC

--
TANGERANGEKSPRES.ID - Bethsaida Healthcare resmi meluncurkan pembukaan Stroke Assisted Living Center (SALC), yakni fasilitas layanan pemulihan pasca-stroke di Moriah Pavillion, Bethsaida Hospital Gading Serpong.
Pusat rehabilitasi ini menjadi yang pertama di Indonesia yang terintegrasi langsung dengan fasilitas rumah sakit, menggabungkan layanan medis, rehabilitasi, dan sosial dalam satu tempat yang aman dan nyaman.
SALC mengusung filosofi Live The Life Together, menghadirkan pendekatan holistik untuk membantu penyintas stroke memulihkan kemandirian dan kualitas hidup mereka, tidak hanya dari sisi fisik, tetapi juga mental dan emosional.
CEO Bethsaida Healthcare Prof. dr. Hananiel P. Wijaya, MM, M.Sc, CIA, mengatakan, kehadiran SALC merupakan bentuk nyata komitmen Bethsaida dalam menjawab tantangan besar perawatan jangka panjang pasca-stroke.
"Pemulihan pasca-stroke tidak berhenti di hospital. Banyak pasien kehilangan kemandirian karena kurangnya dukungan yang berkelanjutan. Dengan SALC, kami memberikan rumah kedua yang bukan hanya aman, tetapi juga mendorong pasien untuk bangkit, belajar kembali, dan hidup dengan kualitas yang layak," ucapnya.
SALC menyediakan berbagai layanan intensif seperti fisioterapi, terapi okupasi, terapi wicara, serta dukungan psikologis dan pelatihan kemandirian.
Seluruh program disesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien. Keunggulan SALC terletak pada akses langsung ke fasilitas medis Bethsaida Hospital, yang memberikan rasa aman bagi pasien dan keluarga.
Direktur Sales & Marketing Bethsaida Hospital Gading Serpong Iwan A. Setiawan menyampaikan, pusat rehabilitasi ini tidak hanya soal perawatan, tetapi juga tentang menghadirkan kehidupan yang lebih bermakna bagi pasien.
"SALC hadir untuk memberikan pengalaman pemulihan yang lebih menyeluruh. Kami merancang paket program dengan fleksibilitas tinggi, mulai dari layanan residensial, day care, hingga program dengan pendamping agar pasien dan keluarga dapat memilih sesuai kebutuhan dan kenyamanan," jelasnya.
Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik Bethsaida Hospital Gading Serpong, dr. Raymond Posuma, Sp.KFR, MS (K), FIPM (USG), menambahkan, rehabilitasi merupakan fase penting yang sangat menentukan bagi penyintas stroke untuk bisa kembali hidup mandiri.
“Stroke memang dapat mempengaruhi berbagai fungsi motorik dan kognitif. Namun dengan terapi yang tepat, pasien memiliki peluang besar untuk kembali menjalani aktivitas sehari-hari, seperti berjalan, berbicara, bahkan makan secara mandiri," ujarnya.
Dikatakan, intervensi rehabilitatif yang terstruktur dan berkelanjutan dapat membantu pasien meminimalkan risiko disabilitas dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
"Rehabilitasi tidak hanya berfokus pada pemulihan gerak, tapi juga melatih ulang fungsi otak serta membangun kembali kemandirian dan kepercayaan diri pasien,” paparnya.
Dijelaskan dr. Raymond, proses rehabilitasi bukan hanya soal latihan fisik semata, namun juga bertujuan untuk mengaktifkan kembali sistem saraf yang sempat terganggu.
Sumber: