Relokasi 790 PKL Pasar Subuh Diundur Hingga Lebaran Idul Adha

Relokasi 790 PKL Pasar Subuh Diundur Hingga Lebaran Idul Adha

Kondisi pasar PKL Kandang Sapi, sudah siap menampung ratusan PKL, Minggu (18/5/2025)-A Fadilah-

TANGERANGEKSPRES.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) setempat mengaku pemindahan ratusan lapak pedagang subuh yang berjualan di Jalan Tirtayasa dan Sunan Kalijaga, Rangkasbitung ke pasar PKL Kandang Sapi yang rencananya setelah lebaran idul Fitri gagal dilakukan, dan diundur hingga hari raya idul Adha 2025 nanti. 

Yani, Kabid Perdagangan Disperindag Lebak mengatakan, relokasi pedagang kaki lima (PKL) di jalan Sunan Kalijaga dan Tirtaya memang awalnya akan dilakukan usai idul Fitri. Namun, karena proses perasaan mulai sarana dan prasarana masih dalam perbaikan, bahkan saat ini sosialisasi masih terus dilakukan kepada semua pihak masih terus dilakukan. 

"Iya benar, jadwal pemindahan PKL di Sunan Kalijaga dan Tirtayasa waktunya dirubah, yang awalnya usai idul fitri, karena berbagai hal diundur nanti setelah lebaran idul adha," kata Yani, kepada wartawan, Minggu (18/5/2025). 

Dikatakan Yani, pasar PKL Kandang Sapi mempunyai kapasitas untuk menampung 823 pedagang. Dari hasil pendataan terakhir, pedagang di dua titik tersebut berjumlah 790.

“Totalnya ada 823 lapak yang terdiri dari los hamparan, los meja, dan kios. Berdasarkan kebijakan bupati, untuk satu tahun pertama para pedagang dibebaskan dari biaya sewa, dan baru pada tahun kedua sewa diberlakukan sesuai diatur dalam Perda,” papar Yani.

Yani optimis, proses relokasi ratusan pedagang yang sudah lama berjualan di Jalan Tirtayasa dan Sunan Kalijaga akan berjalan lancar tanpa ada gesekan.

“Pemindahan pedagang ini yang tidak memiliki tempat dan dilakukan serentak tidak bertahap. Kedua, kebanyakan pembelinya adalah untuk dijual lagi, jadi kemanapun pindah pasti akan dikejar. Ketiga, kita optimis bersama Forkopimda ini bisa berjalan lancar, artinya hambatan-hambatan dari kepentingan segelintir orang bisa diatasi,” tutur Yani.

Ujang, penjual ayam potong di pasar Rangkasbitung mengaku, pemindahan ini sebetulnya berat. Karena, ayam potong yang dia jual sasarannya adalah masyarakat atau konsumen, bukan untuk dijual lagi. 

"Hingga saat ini pemberitahuan hanya dari mulut ke mulut, belum ada undangan khusus atau resmi," ucapnya.(*) 

Sumber: