Ratusan Guru dan Operator SD Ikuti Bimtek SPMB

Ratusan Guru dan Operator SD Ikuti Bimtek SPMB

Guru kelas 6 SD dan operator SD mengikuti bimtek dan sosialisasi terkait kesiapan SMPB tahun ajaran 2025-2026 di Aula Blandongan, Balai Kota. Tri Budi/Tangerang Ekspres--

TANGERANGEKSPRES.ID - Sebanyak 300 guru maupun operator perwakilan dari SD negeri dan swasta di Kota Tangsel dikumpulkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel.

Mereka du kumpulkan di Aula Blandongan, Balai Kota, Rabu (7/5/2025) untuk diberi sosialisasi maupun bimbingan teknis (bimtek) terkait kesiapan sistem penerimaan murid baru (SPMB) 2025.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel Deden Deni mengatakan, bimtek dan sosialisasi tersebut diberikan kepada guru kelas 6 SD maupun operator SD baik negeri dan swasta yang ada di Kota Tangsel.

"Ini sosialisasi SPMB 2025 untuk jenjang mau masuk SMPN, yang diundang ini guru kelas 6 dan operator SD dan ini terkait penginputan aplikasi, baik nilai dan lainnya," ujarnya kepada TANGERANGEKSPRES.ID, Rabu (7/5/2025).

Deden menambahkan, nantinya siswa SD yang lulus tentu akan daftar ke jenjang SMP. Sebelum mendaftar, nantinya orang tua siswa kelas 6 akan diundang oleh pihak sekolah dan guru menyampaikan kepada orang tua kelas 6 ada hal-hal yang harus di upload secara aplikasi saat daftar SMP.

"Kan guru kelas 6 SD ini yang input. Yang kita udang ini guru dan operator dari SD negeri dan swasta, sekitar 300 sekolah. Nantinya guru maupun operator kelas 6 ini akan membimbing orang tua dan pendaftarannya nanti full online," jelasnya.

Menurutnya, nantinya bila akan daftar SMPN ada beberapa persyaratan yang harus diuplaod secara online dan tergantung jalur penerimaan yang dipilih. Untuk SMP yang melalui jalur domisili maka harus mengupload kartu keluarga, kartu keluarga, akta kelahiran dan KIA.

Untuk jalur prestasi berkas yang harus diupload adalah surat atau bukti prestasi, untuk jalur afirmasi harus mengupload KIP, PKH dan lainnya. "Terakhir jalur mutasi, maka harus menunjukan mutasi kerja orang tua," ungkapnya.

Deden mengungkapkan, tahun lalu penerimaan murid baru bernama penerimaan peserta didik baru (PPDB) dan mulai tahun ini berganti nama menjadi sistem penerimaan murid baru (SPMB).

Dalam penerimaan SPMB juga ada beberapa perubahan persentase dari tiap jalur penerimaan yang dipilih. Untuk SPMB SMP, tahun lalu untuk afirmasi persentasenya 15 persen dan sekarang menjadi 30. Zonasi dahulu 55 persen dan sekarang 40 persen, jalur prestasi dahulu 25 persen dan sekarang 25 persen, sementara jalur mutasi tetap 5 persen.

"Kalau untuk SD dulu jalur zonasi 70 persen dan sekarang jadi 75 persen. Kalau jalur afirmasi dulu 30 persen dan sekarang jadi 25 persen," tutupnya.

 

Deden menuturkan, naik turunnya persentase tersebut lantaran bila dikunci di zonasi lebih besar tentu tidak sesuai dengan jumlah sekolah yang belum merata. Maka dibuka jalur lain yang dimungkinkan orang lain bisa masuk, baik melalu jalur afirmasi dan prestasi.

 

Sumber: