30 Peserta Ikuti Kursus Pelatihan Lisensi Diploma PSSI

30 Peserta Ikuti Kursus Pelatihan Lisensi Diploma PSSI

Instruktur pelatih sepakbola Iwan Setiawan (tengah) memberikan pengarahan kepada peserta kursus kepelatihan Lisensi D PSSI di Lapangan Seruni, Pondok Benda, Pamulang.-Tri Budi/Tangerang Ekspres-

TANGERANGEKSPRES.ID - Asosiasi Pelatih Sepakbola Seluruh Indonesia (APSSI) Banten dan Asprov PSSI Banten menggelar kursus kepelatihan Lisensi Diploma (D) Persatuan Sepakbola Seluruh Indoensia (PSSI).

Kursus digelar di Lapangan Sepakbola Seruni dan Gedung Serbaguna Masjid At Taqwa 4 Pondok Benda, Pamulang dari 21 hingga 27 Oktober 2024.

Kursus tersebut diikuti 30 calon pelatih dari Banten. Terlihat beberapa mantan pemain serta yang masih aktif ikut serta mengikuti kursus lisensi D. Kali ini menghadirkan instruktur nasional Iwan Setiawan.

Ketua APSSI Banten Slamet Ardiansyah mengatakan, peserta yang mengikuti khursus lisensi D berjumlah 30 orang yang berasal dari Banten, Jakarta dan Jawa Barat.

"85 persen peserta berasal dari Banten, sisanya dari Jakarta dan Jawa Barat," ujarnya kepada TANGERANGEKSPRES.ID, Selasa (22/10/2024).

Kursus lisensi D yang dilakukan APSSI Banten tahun ini merupakan kursus kedua yang lakukan, sedangkan Lisensi C sudah satu kali dilaksanakan.

"Kurus lisensi D ini merupakan kursus kesembilan yang dilakukan Asprov Banten tahun ini," jelasnya.

Pria yang biasa disapa Dogai ini menjelaskan, tujuan APSSI mengadakan kursus lisensi D adalah untuk membuka selebar-lebarnya dan seluas-luasnya untuk membantu yang ingin menaikan level kepelatihan.

"Peserta kursus ini ada mantan pemain liga Indonesia, anggota TNI, akademisi dan lainnya," terangnya.

Sementara itu, instruktur pelatih sepakbola Iwan Setiawan mengucapkan terimakasih kepada orang-orang yang peduli terhadap perkembangan kepelatihan di Kota Tangsel dan Banten.

"Saya melihat perhatian APSSI Banten dan kerjasama dengan Asprov Banten sehingga terselenggaranya khursus lisensi D ini dan saya dipercaya oleh PSSI menjadi instruktur kursus ini," ujarnya.

Iwan menambahkan, hal tersebut tentunya menjadi pekerjaan rumah bagi pemerhati, penguasa-penguasa didalam pengembangan kepelatihan di Kota Tangsel karena dirinya masih melihat dasar mereka yang perlu untuk ditingkatkan.

"Jadi kursus-kursus seperti ini menjadi salah satu didalam pengembangan diri mereka," tambahnya.

Iwan berharap, kursus kepelatihan akan sering terjadi di Kota Tangsel dan dirinya memberikan saran akan lebih baik ada penambahan materi setelah kursus. "Misal kita mendatangkan pelatih atau instruktur terbaik untuk menambah apa yang peserta dapatkan dalam kursus," jelasnya.

Menurutnya, bila materi kursus biasanya hanya garis besar saja namun, untuk lebih detail sepesifikasi kepada sepakbola maka diperlukan referensi-referensi lain.

"Saya melihat antusiame luar biasa, maksimal peserta 30 orang tapi, yang daftar 50 orang. Antusiasme di Tangsel luar biasa, tinggal bagaimana sekarang kita fokus kedalam kualitas. Kuantitas sudah ada tinggal kita fokus kepada  kualitas," tuturnya.

Mantan pelatih Timnas Indonesia U-17 tersebut mengaku, yang menjadi persoalan-persoalan maupun plus minus di Kota Tangsel tidak jauh berbeda dengan yang terjadi di Jakarta.

Banyak hal positif didalam pengembangangan youth development di Kota Tangsel adalah pengembangan yang baik didalam pengembangan youth development. Contohnya di Kota Tangsel banyak kompetisi-kompetisi berkualitas dan kompetisi tersebut harus diimbangi oleh unsur lain yang berkualitas

"Terutama klub dengan menejemen yang berkualitas, fasilitas lapangan lapangan yang berkualitas untuk pemain usia dini dan ditambah pelatih yang berkualitas juga," tuturnya.

Menurutnya, untuk jadi pelatih tidak harus dari mantan pemain namun, bisa dari akademisi dan bisa dari mana aja yang penting belajar tentang sepakbola untuk tingkat basic dahulu.

"Saya sebagai instruktur mewakili PSSI mengucapkan terimakasih apa yang dilakukan APSSI Banten dan Asprov Banten. Mudah-mudahan acara seperti ini sering dilakukan sehingga kita bisa lebih mensosialisasikan jumlah pelatih yang besar di Tangsel dan tentunya setelah jumlahnya banyak kita fokus kepada kualitas yang ada," tutupnya. (*)

Sumber: