Donor Darah di Benda Dapat Bingkisan
Palang Merah Indonesia (PMI) Kecamatan Benda punya cara unik untuk menarik pendonor darah. Salah satunya dengan memberi bingkisan dan souvenir. Hasilnya, jumlah kantong darah yang didapat juga cukup banyak. PMI Benda menggelar donor keliling (Dorling) di Keluaran Jurumudi Baru. 25 kantong yang didapat dari giat tersebut terbanyak dibanding kelurahan lainnya di Benda. “Alhamdulillah di sini dapat 25 kantong darah, kita ketahui tadi partisipasi warga cukup banyak yang datang, itu aja ada yang ditolak karena tidak memenuhi persyaratan sebagai pendonor, kalau semua bisa donor bias jadi lebih banyak,” Kata Hasbullah, Ketua PMI Benda. Kegiatan rutin itu juga didukung pihak swasta. Hasbullah mengatakan, pihaknya berserta Yayasan Panca Harapan (YPH) menyediakan sejumlah bingkisan untuk pendonor. Bingkisan tersebut, lanjutnya, adalah strategi agar warga tertarik. Dia juga berharap keterlibatan swasta lebih meningkat dalam kegiatan selanjutnya Ketua Yayasan Panca Harapan Liko Handes mengatakan, kegiatan ini sangat baik bagi pendonor dan bermanfaat bagi masyarakat, terutama yang memerlukan darah. “Kegiatan ini bagian dari kegiatan sosial kami bagi masyarakat serta membantu stok darah di PMI khususnya PMI Kecamatan Benda. Pada kesempatan ini kami memberikan souvenir mug kepada setiap pendonor,” tuturnya. Sementara, Agung Pujarama selaku Lurah Jurumudi Baru menuturkan, kegiatan ini direncanakan bisa terlaksana 3 bulan sekali. “Saya berterimakasih kepada PMI Benda yang melaksanakan acara ini, serta masyarakat yang telah berpartisipasi, kegiatan baik ini adalah dalam rangka pemenuhan stok darah di tingkat kecamatan,” katanya. Samsuni (53) warga Jurumudi Baru dijumpai usai mendonor mengaku senang bisa berpartisipasi, harapannya kedepan ia bisa rutin mendonorkan darah. “Kalau begini kan enak, kita gak jauh-jauh mesti ke kantor PMI, mereka datang kesini kita jadi seneng juga. Syukur-syukur mah bisa diadain rutin, pasti banyak warga yang mau donor,” bebernya. Salah seorang pendonor darah rutin adalah Fajrin Rustandi (32). Ia bersedia mendonorkan karena mempunyai pengalaman tak terlupakan. Dia harus rela kehilangan sahabat karena kekurangan darah. Menyadari hal tersebut, kini ia rutin mendonorkan darahnya. (kom)
Sumber: