Pendekar Fokus Penyelesaian Akhir

Pendekar Fokus Penyelesaian Akhir

PERTANDINGAN Persita versus Perserang pada 10 September masih menyisakan dua pekan persiapan. Dalam masa tersebut tim Ungu memilih fokus pada penyelesaian akhir dan memperbaiki skema permainan yang tidak berjalan saat menghadapi Cilegon United (CU). Latihan sudah dijalani skuat Persita kemarin sore. Pemain Persita dibagi dua tim untuk menjalani dua program latihan berbeda. Tim pertama adalah pemain cadangan pada laga kontra CU dan pemain yang tak masuk skuat saat menghadapi CU. Tim ini melakoni laga latihan bersama dengan tim lokal, dimana Dika Denhas dkk bermain dengan skema yang diterapkan saat menghadapi CU. Sedang tim kedua adalah pemain yang tampil sebagai starting eleven kontra skuat asuhan Imam Riyadi. Pemain seperti Egi Melgiansyah menjalani menu latihan berupa latihan ringan untuk recovery alias pemulihan stamina pemain. Egi Melgiansyah dkk hanya melakoni latihan fun game dengan "4-2" atau yang dikenal dengan sebutan "kucing-kucingan". "Kami ingin memulihkan stamina pemain setelah libur usai pertandingan buat tim utama, sedang untuk pemain yang tak main kami beri tambahan untuk bisa menjaga kemampuan mereka dengan suasana pertandingan lewat latihan bersama dengan tim lokal," ucap Asep Ardiansyah Asisten Pelatih Persita Bidang Fisik. Lebih jauh Asep menyatakan secara kondisi fisik pemain Persita semua dalam kondisi fit dan tidak ada yang mengalami cedera usai menjalani laga ketat versus CU. Bahkan kekuatan tim Ungu kembali normal dengan kehadiran Ledi Utomo yang baru terbebas dari sanksi larangan tampil akibat akumulasi tiga kartu kuning. "Semangat dan spirit pemain bertambah dengan kehadiran Ledi, kondisi ini cukup baik karena pemain bertambah kepercayaan diri," ucap pria yang akrab disapa Ucus. Terkait menu latihan kedepan, dikemukakan Bambang Nurdiansyah Pelatih Persita dirinya berusaha mengevaluasi kesalahan yang masih terlihat dalam laga kontra CU. Khususnya, kata Banur, sapaan Bambang Nurdiansyah, dalam hal finishing touch atau penyelesaian akhir. "Pada pertandingan lawan CU kita punya banyak kesempatan bikin gol di babak kedua tapi hanya satu yang berbuah gol, saya lihat pemain kurang tenang dan mau buru-buru membuat gol. Saat lawan Perserang ini tak boleh terjadi, karena tekanan pada pertandingan pasti lebih besar," jelas Banur. Dikemukakan mantan pelatih timnas U-23 tersebut pada latihan kedepan pemain akan ditempa dengan program latihan yang memberikan solusi saat dalam kondisi tertekan dan buntu untuk membuat gol. "Banyak cara yang bisa dilakukan, tapi bukan dengan cara yang diperlihatkan saat bertemu CU pemain melakukan direct ball. Strategi itu mungkin berhasil tapi akan mudah dibaca lawan dan saya adalah pelatih yang anti pemain bermain seperti itu (direct ball, red)," tegas Banur. Selain itu, Banur juga ingin pemain secara konsisten menerapkan skema permainan yang menjadi ciri khas Pendekar Cisadane yakni bermain cepat dengan umpan dari kaki ke kaki. Saat jumpa CU, ciri khas ini tak muncul dan skeman ini akan kembali di drill agar pemain tetap menjalankan yang dilatih apapun kendalanya saat pertandingan. (apw)

Sumber: