PBB Weekend, Akses Buat yang Super Sibuk

PBB Weekend, Akses Buat yang Super Sibuk

PAMULANG-Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Tangsel optimistis, target pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor PBB bisa tercapai. Optimisme ini didasari pada kerja keras Bapenda. Salah satunya melalui, loket Sabtu-Minggu atau Program PBB Weekend. Diketahui, target PAD dari sektor PBB tahun ini sebesar Rp 300 miliar. Jumlah ini, lebih besar dari pendapatan tahun lalu sebesar Rp 239 miliar. Sampai saat ini, Bapenda Kota Tangsel sudah mendistribusikan 400.000 Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) kepada objek pajak di seluruh Tangsel. Kepala Bapenda Kota Tangsel Dadang Sofyan mengatakan, untuk mencapai target itu pihaknya sudah menyiapkan 11 titik loket tempat pembayaran PBB dan BPHTB. Loksinya,  tersebar di seluruh kecamatan di Kota Tangsel. Hal ini dilakukan untuk menyediakan layanan bagi warga yang sibuk di hari kerja. "Dioperasikannya loket pembayaran pada Sabtu dan Minggu ini untuk memberikan kesempatan kepada warga yang sibuk,” katanya. Loket ini, dibuka pada pukul 08.00 sampai 14.00 WIB. Dengan cara ini, Bapenda optimistis, target perolehan PAD dari PBB Kota Tangsel tahun ini bisa tercapai. Dadang menambahkan, pelayanan di hari Sabtu dan Minggu atau PBB Weekend cukup diminati warga. Pasalnya, warga memiliki waktu luang untuk bayar pajak setelah hari Senin sampai Jumat sibuk kerja. "Ini untuk mempermudah wajib pajak menunaikan kewajibannya," tambahnya. Menurutnya, tiap tahun hanya sekitar 65 persen wajib pajak yang membayar kewajibannya dan sisanya menjadi piutang tagihan. "Saya optimis sampai tanggal 31 Agustus batas akhir pembayaran pajak bisa mencapai 80 persen," tutupnya. Pada bagian lain, Kepala Bidang Pendapatan 1 pada Bapenda Kota Tangsel Indri Sari Yuniandri mengatakan, saat ini Bapenda tengah berupaya mewujudkan target tersebut. Dengan cara menyebar petugas ke daerah-daerah yang ada di Tangsel agar lebih dekat dengan masyarakat. Selain itu, agar tidak kehabisan waktu, dirinya juga membuka loket sabtu minggu yang disebar di beberapa tempat. Seperti kantor Sekretariat RW 09 Melati Mas, Kantor Realtion Lake Club, Kelurahan Pakujaya dan lainnya. Tak hanya dekati warga lebih intens, pihkanya juga membuka program penghapusan denda pajak di bawah tahun 2013. Dengan syarat, pajak dari tahun 2014 sampai tahun ini sudah selesai dibayarkan. ”Ya denda pajak tahun 2013 itu dihapus kalau sudah bayar pajak 2014 sampai 2017. program ini hanya sampai 31 Agustus sekarang,” kata Indri. Ditambahkannya, melihat waktu yang tersedia, Indri optimis bhawa target yang ditetapkan akan tercapai. Apalagi melihat tahun kemarin, banyaknya pembayaran pajak dilakukan oleh warga Tangsel berkisar di bulan Agustus dan September. ”Makanya saya optimis, kita harapkan sih bulan Agustus ini terkumpul Rp100 miliar, agar sisianya bisa kita kejar di bulan berikutnya,” kata Indri. Warga Pamulang, Dedy mengatakan wajar jika Bapenda optimis dapat mencapai target itu karena semakin getol dalam menarik Pajak Bumi Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Bangunan (BPHTB). “Bahkan, petugas membuka loket yang buka pada Sabtu dan Minggu, agar banyak warga yang memanfaatkannya di hari libur itu, termasuk saya sendiri yang memanfaatkannya karena jaraknya dari rumah relatif dekat,” ujarnya, Minggu (13/8). Dedy menambahkan, warga Kota Tangsel cukup taat dalam memenuhi kewajiban membayar PBB. Dimana pembayarannya sekarang bisa melalui berbagai bank, yang telah menjalin kemitraan dengan Bapenda Kota Tangsel. Terkait dengan target PAD sebesar Rp 300 miliar, Dedy memberi saran agar terus disosialisaikan kepada warga. Agar secepatnya membayar PBB dan bukan dengan cara menaikkan tarifnya, sehingga dapat memberatkan warga. “Apalagi warga yang mau bayar pajak, Bapenda Kota Tangsel membuka loket pada Sabtu-Minggu di 12 titik yang beroperasi sejak 1 April 2017 hingga September 2017,” tambahnya. (bud/esa)

Sumber: