Gunungan Sampah Kembali Keluarkan Asap Tebal, Operasi Pemadaman Diihentikan Sementara
KOTA TANGERANG, TANGERANGEKSPRES.CO.ID -Kebakaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing kembali membesar lantaran hembusan angin sangat kencang, pada Senin 23 Oktober 2023 sekira pukul 14.20 WIB Berdasarkan pantauan, asap tebal kembali menyelimuti sekitaran Jalan Iskandar Muda, Kecamatan Neglasari. Kepala pelaksana BPBD Kota Tangerang, Maryono Hasan menyatakan, di hari keempat ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menerjunkan Helikopter Water Boombing (WB) yang ditarik dari wilayah Jambi untuk memadamkan kebakaran di TPA Rawa Kucing. Sejak Senin pagi, petugas Deri BNPB menggunakan Helikopter WB telah bekerja semaksimal mungkin memadamkan api di sekitar gunungan sampah. Dengan kapasitas 800 liter Helikopter WB menyiramkan air ke titik-titik pusat api. Namun, sekira pukul 13.30 WIB, hembusan angin kencang menghambat proses operasi pemadaman, baik melalui operasi udara maupun darat. "Kondisi saat ini cukup luar biasa, hembusan kecepatan angin menghambat proses operasi pemadaman, baik udara maupun darat.," ungkap Maryono di lokasi, Senin 23 Oktober 2023. Dikatakan, aktivitas pemadaman pada Senin pagi dimaksimalkan melalui operasi udara dan darat. Kondisi angin masih landai. Ketika hembusan angin semakin mengencang, kepulan asap semakin menebal hibgga mengganggu jarak pandang, seluruh operasi dihentikan sementara lantaran dikhawatirkan membahayakan para petugas. "Tadi pagi memang ada peningkatan pemadaman. Pada saat terjadinya perubahan cuaca, angin jadi kencang asap justru malah keluar semakin tebal dan ini mengganggu dari visibilitas untuk operasi udara dan operasi darat pun kita berhentikan karena memang dikhawatirkan membahayakan petugas," ujarnya. "Karena asap semakin tebal karena hembusan angin kemudian dari beberapa titik ada sapuan sampah yang menghambat petugas," sambungnya. Dia menuturkan, sejak diterbitkannya Peraturan Walikota (Perwal) terkait kedaruratan bencana Daerah, beberapa daerah sekitar Kota Tangerang termasuk pemerintah pusat dari BNPB dan Kementerian Lingkungan Hidup bahkan pihak otoritas Bandara Soekarno Hatta turut serta membantu penanganan kebakaran TPA Rawa Kucing baik dari armada, peralatan hingga petugas dari masing-masing instansi diterjunkan. "Pak wali Kota sudah menerbitkan Perwal darurat kebencanaan daerah dan itu menjadi dasar hukum, makanya kami meminta bantuan helikopter WB ke BNPB karena memang salah satunya persyaratannya adalah kondisi kedaruratan," tukasnya. Dia menguraikan, tim petugas gabungan yang diterjunkan untuk memadamkan api yang melalap gunungan sampah di TPA Rawa Kucing diantaranya dari BNPB dengan helikopter WB melakukan operasi udara dan darat dengan tiga unit kendaraan damkar high Pressure, kemudian dari Kementerian Lingkungan Hidup menerjunkan tiga unit kendaraan damkar high Pressure, dari Provinsi DKI Jakarta juga menerjunkan tiga unit kendaraan damkar high Pressure. Selain itu, dari Kota Tangsel dan Kabupaten Tangerang juga turut membantu dengan menerjunkan beberapa armada damkar. Tak ketinggalan, otoritas Bandara Soekarno Hatta juga menerjunkan petugas dengan peralatan tempurnya dalam menangani kebakaran di TPA Rawa Kucing. "Dari pihak bandara terus aktif membantu bencana ini karena memang bersentuhan dengan otoritas bandara dengan mengirimkan bantuan peralatan tempur termasuk personil turut membantu menyelesaikan kebakaran di TPA Rawa Kucing," paparnya. Kepala bidang kedaruratan dan Logistik, Gufron A Falfeli menambahkan, berdasarkan informasi yang di dapat dari pihak Penrov DKI Jakarta,radius asap akibat kebakaran TPA Rawa Kucing hingga Pulau Untung Jawa. Kemudian berdasarkan informasi otoritas Bandara Soekarno Hatta, kepulan asap tebal sudah mengganggu visibilitas penerbangan. "Di hari kedua radius asap sampai ke daerah pulau untung Jawa. Kemudian dari pantauan informasi bandara sudah mengganggu visibilitas penerbangan," tambahnya Gufron menjelaskan, saat ini api di TPA Rawa Kucing tidak muncul dipermukaan. Hanya saja asap tebal yang muncul dipermukaan yang diindikasikan lantaran api masih menyala didalam tumpukkan sampah. "Makanya tumpukkan sampah harus diurai. Jadi strateginya kita harus melaksanakan penguraian sampah dan melakukan penyiraman harus dilakukan hingga ke dalam tumpukkan sampah. Jadi gas metan yang ada didalam tumpukan sampah harus kita dinginkan," tandasnya. Kondisi tiupan angin saat ini masih kencang. tim gabungan yang tengah bertugas memadamkan api terpaksa diberhentikan sementara lantaran mengganggu visibilitas operasi udara dan darat dan dikhawatirkan malah membahayakan petugas yang tengah bertugas. "Angin yang kencang membuat asap keluar semakin tebal. Ini mengganggu visibilitas petugas. Untuk itu diberhentikan sementara dikhawatirkan membahayakan petugas," pungkasnya "Sesuai jadwal kita melaksanakan operasi udara menggunakan Helikopter WB itu hingga pukul 17.00 WIB tapi karena kondisi cuaca kita belum tau," tutupnya. Reporter: Abdul Aziz Editor: Sutanto bin Omo
Sumber: