Antisipasi Jadi Korban Tindak Kejahatan, Kepala SMPN 3 Kosambi Perintahkan Ini ke Siswa

Antisipasi Jadi Korban Tindak Kejahatan, Kepala SMPN 3 Kosambi Perintahkan Ini ke Siswa

TANGERANGEKSPRES.CO.ID - Kepala SMPN 3 Kosambi, Kabupaten Tangerang melarang siswanya untuk menggunakan sepeda motor saat mereka berangkat sekolah. Hal tersebut untuk mengantisipasi adanya tindak kejahatan begal dan juga siswa SMP belum boleh menggunakan sepeda motor karena belum diizinkan. Para siswa, hanya boleh menggunakan sepeda dan melarang siswa menggunakan sepeda motor. Bahkan, orangtua siswa juga diminta untuk tidak memberikan izin kepada siswa yang ingin menggunakan sepeda motor. Kepala Sekolah SMPN 3 Kosambi Abdullah Hamidi mengatakan, SMPN 3 Kosambi sengaja melarang siswanya untuk tidak membawa sepeda motor ke sekolah, khawatir para siswa menjadi korban begal yang bisa dilakukan pelaku dimana saja. Apalagi, jika siswa SMPN 3 Kosambi membawa sepeda motor maka ancaman keselamatan mereka sangatlah berbahaya. "Alesan kita melarang karena para siswa belum mendapatkan izin membawa sepeda motor, karena memang belum cukup umur dan juga khawatir dengan aksi begal yang sering terjadi. Maka itu, siswa tidak diperbolehkan untuk membawa sepeda motor,"ujarnya kepada Tangerangekspree.co.id, Jumat 20 Oktober 2023 Abdullah menambahkan, bahwa pihaknya juga terus memeriksa para siswa jika masuk sekolah, jika kedapatan membawa motor maka orangtua siswa tersebut harus membawa pulang sepeda motornya. Jangan sampai, mereka menjadi korban kejahatan. "Tidak hanya ancaman begal, dengan membawa sepeda motor saya khawatir mereka akan melakukan aksi balapan liar. Dan itu juga bahaya, karena bisa merenggut nyawa jika terjadi kecelakaan,"paparnya. Ia menjelaskan, para orangtua diminta untuk melakukan antar jemput siswa, dan cara tersebut lebih terjamin keselamatan para siswa. Apalagi, dengan mereka di antara jemput para siswa akan lebih aman dan pulang sekolah mereka tidak main ke sembarang tempat. "Kalau bawa motor, mereka bisa main kemana saja dan tidak sampai ke rumah. Kalau mereka diantar jemput, maka siswa bisa pulang ke rumah tepat waktu. Sampai di rumah, mereka bisa istirahat dan menyelesaikan tugas sekolah di rumah," tutupnya. (*) Reporter: Randy Yastiawan Editor : E. Sahroni

Sumber: