Terjadi Kelainan pada Tulang Kaki Anak, Begini Saran Dokter Spesialis

Terjadi Kelainan pada Tulang Kaki Anak, Begini Saran Dokter Spesialis

Tumbuh kembang anak tak hanya setelah lahir. Saat di dalam kandungan juga sangat memengaruhi. Salah satunya pada bagian tulang kaki. Banyak kejadian adanya kelainan pada tulang kaki anak saat proses pertumbuhan. Maka itu penting para orangtua memahami masalah ini. Menurut dr. Patar Parmonangan Oppusunggu, Sp.OT (K) Dokter Spesialis Orthopedi, Konsultan Pediatrik Eka Hospital BSD, kelainan tulang pada anak bisa terjadi pada saat lahir dan kelainan yang berhubungan dengan pertumbuhan. Penyebabnya bisa karena berat badan, kebiasaan, atau karena penyakit lain yang menyebabkan kelainan tersebut menjadi terbentuk. “Salah satu kelainan pada saat lahir adalah clubfoot yaitu kelainan pada bentuk kaki bayi dimana kaki bengkok ke dalam seperti terkilir. Clubfoot membutuhkan penanganan sesegera mungkin untuk mendapatkan hasil yang maksimal,” ujarnya. Sedangkan penyebab kelainan tulang dalam kandungan, kata Patar Parmonangan, berkaitan erat dengan nutrisi. Kekurangan asam folat bisa mengganggu pembentukan saraf tulang belakang yang pada akhirnya akan memengaruhi perkembangan kaki di dalam rahim. Pada kasus lain terjadi pada sendi dan tulang yang menyebabkan pertumbuhan dan struktur tulang yang buruk. Sehingga menyebabkan tulang menjadi lemah dan lunak. "Kondisi ini menyerang anak-anak dan mengganggu proses pertumbuhan fisik, dimana salah satu dampaknya yaitu kaki menyerupai huruf X atau O," ujar Patar. Saran dia, penting bagi orangtua jika merasa pertumbuhan kaki anak mulai terlihat abnormal menyerupai huruf X maupun O, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Semakin cepat kelainan tulang terdeteksi, semakin efektif metode pengobatan yang akan dilakukan. Dikatakan, untuk kondisi yang belum berakhir terlalu parah mungkin dokter dapat merekomendasikan pengobatan non-operatif mulai dari pemberian asupan suplemen vitamin D yang harus dikonsumsi dengan rutin. “Namun, sebaiknya tanyakan dengan dokter mengenai dosisnya karena terlalu banyak vitamin D juga bisa berakhir membahayakan kesehatan si kecil,” imbuhnya. Selain pemberian suplemen, kelainan tulang pada anak juga bisa ditangani dengan program rehabilitasi medik dengan melatih tulang si kecil agar bisa berfungsi dengan baik. Dengan kolaborasi pengobatan-pengobatan tersebut, maka si kecil biasanya tidak perlu melakukan tindakan operatif untuk mengobati kelainan tulangnya. Akan tetapi apabila kondisi tulang si kecil telah mengalami perubahan signifikan yang tidak bisa ditangani dengan obat, mungkin pengobatan operatif harus dilakukan untuk mengurangi risiko dari kelainan tersebut dan membantu memposisikan tulang mereka agar bisa berkembang dengan baik seiring mereka tumbuh dewasa nanti. “Metode ini juga biasanya diikuti dengan program rehabilitas medik untuk membantu mereka melatih dan mengembalikan fungsi tulang mereka,” sebutnya. Selain itu, pentingnya juga para orangtua melakukan hal mudah sebagai upaya pencegahan. Seperti pola makan yang diterapkan demi membantu si kecil mendapatkan kebutuhan nutrisinya, terutama vitamin D untuk membantu membentuk kekuatan tulang si kecil pada saat proses pertumbuhan. Berjemur dengan rutin di bawah matahari biasanya dianjurkan karena matahari adalah sumber vitamin D terbesar yang bisa didapatkan oleh si setiap orang. Namun apabila anak sudah didiagnosa atau memiliki risiko kelainan tulang maka berjemur di bawah matahari saja mungkin tidak akan mencukupi kebutuhan nutrisi. Sehingga asupan suplemen vitamin D dan kalsium mungkin akan direkomendasikan oleh Dokter Spesialis Anak untuk memastikan kebutuhan nutrisi si kecil bisa terpenuhi. “Jangan lupa juga untuk berkonsultasi mengenai kesehatan tulang si kecil dengan Dokter Ortopedi Konsultan Pediatrik secara rutin untuk menurunkan risiko mereka dari kelainan tulang,” pungkasnya. (rls)

Sumber: