Wakil Ketua DPRD Kota Tangsel Mustopa, Berawal dari Pendidik Sukses di Panggung Politik
TangerangEkspres.co.id - Menjadi politisi bukan cita-citanya. Lantaran, dunia itu tak dikenalnya semasa belia. Namun, takdir berkata lain. Pengabdian tulus sebagai pendidik, malah mengantarkannya sukses di panggung politik. Adalah, Mustopa, Wakil Ketua III DPRD Kota Tangsel. Ayah tiga putri ini, tak pernah menyangka, akan menjadi politisi di kota kelahirannya, Kota Tangsel. Apalagi, akan mengampu jabatan sebagai pimpinan legislatif Kota Tangsel. Alasan Mustopa tak menyangka bakal menjadi pimpinan Dewan dirasa waja. Sebab, pengusungan dirinya sebagai calon anggota legislatif pada 2019 lalu, bukan muncul dari dirinya, melainkan dorongan dari komunitas yang ia aktif di dalamnya. "Karier politik saya, ya bermula dari 2019 itu. Langsung jadi caleg dan terpilih," kata Mustopa, membuka perbincangan dengan TangerangEkspres.co.id, di ruang kerjanya, di Gedung DPRD Kota Tangsel, di bilangan Setu, Kamis (20/7/2023). Lelaki kelahiran 1984 ini, menuturkan, saat ia didapuk sebagai calon anggota legislatif pada 2019 silam, ia bukan calon 'unggulan'. Maklum saja, Mustopa datang bukan sebagai anak politisi apalagi sebagai petahan. Melainkan hanya seorang lelaki yang mengabdikan diri sebagai guru atau pendidik di Pondok Aren. "Saya berawal dari guru. Kalau Anies (Anies Baswedan, Bakal Caperes 2024) dari guru jadi presiden, kalau saya dari Guru SD jadi Wakil Ketua DPRD," kata Mustopa, sambil tersenyum. Mustopa memang bukan anak politisi. Bukan juga anak birokrat. Bahkan, juga bukan anak seorang guru atau pendidik. Ia mengaku, dirinya lahir dan dibesarkan oleh ayah dan ibu sebagai pedagang. Namun, garis tangan tak pernah ada yang bisa menghalangi karier seseorang. Meski Mustopa tak berasal dari keluarga politisi dan pendidik, ia sukses sebagai pendidik dan juga politisi muda di Kota Tangsel. Lantaran, dalam Pileg 2019 lalu, Mustopa adalah peraih suara terbanyak dari PKS di Kota Tangsel. Wal hasil, perolehan suara itulah yang membawanya didapuk sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Tangsel. Sukses Mustopa di dunia pendidikan juga tak bisa dibilang remeh. Ayah dari tiga putri bernama Aqra Haqqiya Mustopa, Aghni Rubayyi Mustopa, dan Ahyana Atqia Mustopa ini, sudah berhasil membangun sebuah lembaga pendidikan formal. "Sekarang saya punya sekolah di Pondok Aren. SDIT Matahari. Saya kelola bersama istri serta keluarga," imbuh Mustopa yang saat ini tengah menempuh pendidikan S3 di IPDN ini. Kini, SDIT Matahari yang berdiri sejak 2015 sudah memiliki 4 satuan pendidikan. Mulai dari TK, SD, SMP, dan SLB. Kepiawaian Mustopa menata pendidikan membawanya ke kancah organisasi forum sekolah swasta. "Dari situ saya ditunjuk sebagai Ketua Forum Sekolah Swasta," ujarnya. Suami dari Sumayyah yang juga seorang pendidik ini, melanjutkan, kiprahnya dalam dunia pendidikan ini membawanya ke kancah nasional. Pada 2016, saat Anies R Baswedan sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, ia terpilih sebagai Terbaik III dalam Jambore Nasional Pendidik Non Formal. "Setelah itu, saya terus melanjutkan pengabdian dengan membina taman bacaan masyarakat. Seperti TBM Kolong, Seruni, itu binaan saya," imbuhnya. (*) Reporter: E. Sahroni Editor : E. Sahroni
Sumber: