Maknyuss & Ayam Jago Tetap Laris
PAMULANG-Penggerebekan gudang beras merek Maknyuss dan Ayam Jago tak memengaruhi konsumen di Kota Tangsel. Di wilayah ini, kedua merek beras tersebut tergolong stabil. Beras premium ini masih terlihat di beberapa agen dan toko beras. Seperti di Agen Beras Alif di Jalan Setiabudi, Pamulang. Mudi, pengelola Agen Beras Alif mengatakan, meskipun gudang beras Maknyuss di Bekasi digerebek polisi, pelanggannya tak menurun. Beras dagangannya pun tetap laris. "Sebelum kejadian tersebut, rata-rata saya dapat menjual minimal dua kantong beras merek Maknyuss. Setelah ada berita penggerebekan, jumlah penjualan tetap sama," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Selasa (25/7). Mudi menambahkan, beras Maknyuss dijual per kantong dengan berat 5 kg seharga Rp 65 ribu. Pembelinya biasanya datang dari kalangan warga mampu dan jumlahnya tak sebanyak pembeli beras biasa. "Harga yang saya jual jauh lebih murah dibanding agen atau toko lain, apalagi dibanding minimarket atau swalayan," tambahnya. Hal sama dijumpai di pasar tradisional Ciputat. Beberapa pedagang beras masih menjajakan beras merek Maknyuss, Pandan wangi dan Rojo Lele. Di toko ini, respons pembelinya beragam. Ada yang khawatir, ada juga yang tidak. Ada warga yang mengaku resah dan khawatir akan keberadaan beras diduga oplosan itu. Warga Pamulang Hamidah mengatakan, keluarganya sudah terbiasa mengonsumsi beras yang kini dikabarkan bermasalah itu. "Saya tidak lagi membelinya, karena belum tahu ada masalah apa di dalamnya,” katanya. Midah menambahkan, sebelum mengetahui beras itu dioplos, beras Maknyuss menjadi pilihannya karena kelasnya premium. Biasanya, kalau kelas premium dan harga mahal, pasti kualitas terbaik. "Ternyata kemarin polisi menggerebeknya. Jadi takut kalau beli dan makan beras itu lagi,” tambahnya. Sementara itu, Dinas Peindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangsel mengaku belum mengetahui adanya peredaran beras yang diduga oplosan. Kabid Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga pada Disperindag Kota Tangsel Gunara mengatakan, belum melakukan tindakan apa-apa. "Kita akan cek dulu ke lapangan," katanya. Diketahui sebelumnya, gudang beras milik PT Indo Beras Unggu (IBU) di Bekasi, Jawa Barat, digerebek polisi polisi pekan kemarin. Penggerebekan dilakukan terkait dugaan manipulasi kandungan beras. Anak usaha dari PT Tiga Pilar Sejahtera tersebut diduga telah mengubah gabah jenis IR64 yang dibeli seharga Rp 4.900 dari petani dan menjadi beras premium. Gabah itu diproduksi menjadi dua merek beras dengan harga jual berbeda. Yakni, Maknyuss seharga Rp 13.700 per kilogram dan Cap Ayam Jago seharga Rp 20.400 per kilogram. Kedua harga itu jauh dari yang ditetapkan pemerintah yakni Rp 9 ribu per kilogram. (bud/esa/bha)
Sumber: