Siapa Sanggup Kelola SIB ?

Siapa Sanggup Kelola SIB ?

Biaya Perawatan Rp 750 Juta/Bulan, Setahun Rp 9 miliar SERANG--Stadion Internasional Banten (SIB) memang megah. Stadion yang berkapasitas 30 ribu penonton itu, pembangunannya telah menghabiskan dana APBD Pemprov Banten Rp 1 triliun. Kini stadion megah yang berada di kawasan sport center Kecamatan Curug, Kota Serang, itu belum difungsikan sejak diresmikan pada Mei 2022 lalu itu. Pemprov Banten harus menanggung biaya perawatan sebesar Rp 9 miliar setahun, atau sekitar Rp 750 juta per bulan. Selain biaya perawatan yang mahal, akses jalan menuju stadion terlalu kecil. Pemprov menghadapi kendala untuk memperlebar jalan. Jalan menuju stadion berstatus jalan nasional yang kewenangannya ada di Kementerian PUPR. Pemprov kini sedang mencari investor swasta yang sanggup mengelola stadion tersebut. Pj Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan, saat ini pengelolaan SIB masih dilakukan oleh pihak ketiga dan akan selesai pada Maret 2023 mendatang. Maka dari itu pihaknya tengah mencari pihak swasta yang sanggup mengelola SIB sebelum habis masa pengelolaan pihak ketiga sebelumnya. “Kita kalkulasi agar optimal pemanfaatannya. Kita upayakan apakah akan oleh pemerintah atau bisa bersama swasta yang penting harus dipotimalkan,” katanya, Rabu (21/12). Ia mengaku saat ini sudah ada beberapa pihak swasta yang berminat mengelola SIB. Namun karena terdapat beberapa kendala teknis membuat pemprov harus kembali melakukan komunikasi agar terdapat kesepatan bersama. “Waktu itu sempat ada, tapi dalam perkembangannya ada beberapa perhitungan teknis, nanti kita coba komunikasi lagi, agar bisa mendapatkan partner yang sesuai,” ujarnya. Beberapa waktu lalu Rans Nusantara, salah satu kontestan klub Liga 1 berminat memakai SIB sebagai home base sekaligus mengelolanya. Klub milik Raffi Ahmad tersebut membatalkan niatnya mengelola SIB. Menurut Al, stadion yang berstandar internasional dan megah tentunya akan menelan biaya perawatan yang cukup besar. Maka dari itu pihaknya terus mencari pihak swasta yang sanggup dan menyetujui semua persyaratan yang dikeluarkan oleh Pemprov Banten dalam mengelola stadion. “Memang cukup tinggi operasionalnya, makanya nanti harus visible dengan penyelenggara dan tata kelola oleh lembaga yang profesional, syukur-syukur bisa menguntungkan,” tuturnya. Meski begitu, pihaknya juga tengah fokus untuk memperbaiki akses menuju SIB. Sementara untuk akses jalan yang saat ini merupakan jalan nasional, dan terus dikomunikasikan agar bisa berjalan lancar. “Itu memang jalan nasional kita perlu menyaturan perencanaan dengan nasional. Biasanya pemerintah daerah diminta komunikasi untuk akses lahan," jelasnya. Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Banten M Rachmat Rogianto mengatakan estimasi pembiayaan perawatan dan operasional secara total mencapai hingga Rp9 miliar dalam satu tahun. Biaya tersebut terdiri dari pemeliharaan seperti listrik, rumput, pembersihan stadion, hingga karyawan. “Tapi tidak semua, tergantung kondisi. Kalau untuk perawatan itu sekitar Rp750 juta selama satu bulan,” katanya. Ia menuturkan, saat ini sudah terdapat beberapa pihak swasta yang berminat mengelola stadion kebanggaan Banten itu. Namun semuanya akan dikomunikasikan pada awal 2023 mendatang. “Kita sonding pihak ketiga Januari atau Februari (2023-red), kita tunggu putusan Gubernur. Ini belum bisa disewakan karena harapannya dikelola oleh pihak ketiga,” jelasnya. Lebih lanjut, kata Rachmat yang berminat mengelola salah satunya merupakan perusahaan swasta yang konsen tidak hanya dalam olahraga namun juga lifestyle. Tentunya dari lokal yang sudah melakukan survei SIB. “Sudah ada tapi belum bisa disebutkan, jadi nanti yang mereka lakukan bukan hanya mengelola stadionnya saja tapi mengembangkan kawasan itu,” paparnya. (mam/and)

Sumber: