BKKBN Ajak Warga Cegah Stunting Sejak Sebelum Pernikahan

BKKBN Ajak Warga Cegah Stunting Sejak Sebelum Pernikahan

TANGERANGEKSPRES.CO.ID-Upaya pemerintah menurunkan angka stunting terus digalakan. Peran kolaboratif antara warga dan pemerintah dalam menurunkan angka itu, menjadi penting. Yakni melalui cara mencegah stunting yang dilakukan oleh masyarakat. Salah satu strategi pemerintah dalam upaya mencegah stunting adalah dengan mengajak warga berupaya mencegah stunting sejak sebelum pernikahan. Hal ini disampaikan Direktur Bidang Kesehatan Reproduksi BKKBN Safrina Salim, dalam Sosialisasi KIE Program Bangga Kencana bersama Mitra Kerja Muhammad Rizal, Anggota Komisi IX DPR RI Dapil III Banten di Gedung Pelatihan Tenaga Kerja, Jelupang, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangsel, Selasa (25/10). Selain Anggota Komisi IX DPR Dapil Banten III Muhammad Rizal, di acara itu hadir Plt Kepala Perwakilan BKKBN Banten Dadi Ahmad Roswandi dan Kepala DP2AP3KB Khairati. "Calon pengantin itu direkomendasikan 21-25 tahun. Kenapa harus umur segitu, karena menikah itu harus siap semuanya. Siap ekonomi, siap psikologi, siap reproduksi. Dan di usia di atas 21 tahun itulah remaja sudah siap. Karena kalau usia di bawah itu, belum matang," kata Safrina, saat menyampaikan materinya. Ia melanjutkan, selain pentingnya merencanakan pernikahan di usia matang, juga perlu melakukan perencanaan setelah pernikahan. Yaitu dengan mengikuti program Keluarga Berencana. "Seperti tagline, BKKBN, Berencana itu Keren, itu sebagai pesan untuk generasi kita mendatang supaya bisa menghasilkan generasi yang mampu bersaing tidak hanya di Serpong, tapi juga di nasional," imbuhnya. Pada sesi berikutnya, Plt Kepala Perwakilan BKKBN Banten, Dadi Ahmad Roswandi menyampaikan bahwa stunting bisa menimpa siapa saja. Dalam hal ini anak mana pun bisa mengalami stunting. Maka, mencegah hal itu terjadi harus dilakukan semua orang. Lebih jauh dikatakan Dadi, secara umum stunting adalah kondisi yang terjadi pada pertumbuhan anak yang kondisinya tidak seperti anak pada usianya. "Misalnya tubuhnya lebih pendek dari anak seusianya, giginya lambat tumbuh. Atau, wajahnya terlihat lebih muda dari kebanyakan anak seusianya," ujarnya. Jika itu terjadi sebelum usia anak 2 tahun maka bisa dilakukan pencegahan. Namun, ketika sudah lewat 2 tahun maka sulit dilakukan. Sementara, Anggota Komisi IX DPR RI, Muhammad Rizal mengajak semua masyarakat bisa memperharikan anak dan keluarganya dengan baik. Terutama soal asupan gizi bagi anak harus menjadi prioritas. "Harus memperhatikan mulai dari gizi. Sekarang alasannya korona, makanan gak bergizi karena kurang dananya. Sekarang ini sudah normal, tidak ada alasan seperti itu lagi," ujarnya. Ia jug mengapresiasi program yang dilakukan BKKBN, seperti sosialisasi itu. Ia berharap, setelah mendapatkan sosialisasi maka warga khususnya para ibu bisa memahami pentingnya menjaga kesehatan. "Khususnya bagi para remaja yang mau menikah harus diperksa dulu. Harus baik mulai dari calon pengantin tadi," paparnya. (esa)

Sumber: