Baznas Kota Tangerang Salurkan Daging Kurban Untuk Keluarga Stunting

Baznas Kota Tangerang Salurkan Daging Kurban  Untuk Keluarga Stunting

TANGERANG, TAMGERANGEKSPRES.CO.ID - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Tangerang melaksanakan penyembelihan hewan kurban, Senin (11/7/2022). Ketua BAZNAS Kota Tangerang M Aslie Husaery mengatakan, setelah dua tahun lalu adanya pandemi yang melanda, Baznas Kota Tangerang sempat menghentikan program kurban di hari Raya Idul Adha. Di Tahun ini Baznas berkolaborasi dengan Pemkot Tangerang menghimpun penggalangan donasi untuk pelaksanaan program kurban. Pihaknya memotong 2 ekor sapi dan 2 ekor kambing yang kemudian daging kurban itu dibagikan kepada 30 keluarga stunting di Kota Tangerang. "Daging kurban ini kita prioritaskan untuk keluarga stunting. Dari catatan, keluarga stunting di Kota Tangerang jumlahnya ada 30. Paling banyak di Neglasari," ungkap KH M Aslie kepada Tangerang Ekspres, Senin (11/7). KH Aslie menuturkan, BAZNAS ikut andil dalam menjalankan program pemerintah untuk mengentaskan angka stunting di kota Tangerang. Hal ini merupakan kolaborasi bersama antara masyarakat dan juga Pemerintah Kota Tangerang. "Ini merupakan bentuk semangat kolaborasi bersama Pemkot Tangerang agar angka stunting bisa terus ditekan," ujarnya. Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Dini Anggraeni mengungkapkan, angka prevalensi stunting pada balita berdasar pada hasil survei status gizi Indonesia tahun 2021 berada pada angka 15,3 persen. "Kota Tangerang lebih baik dari standar Provinsi Banten yang sebesar 24,5 persen dan nasional sebesar 24,4 persen," ungkap Dini. Dikatakan Dini, belum lama ini, Kota Tangerang meraih penghargaan program antisipasi dan penanganan dalam rangka menurunkan angka stunting di Kota Tangerang dari Kementerian Dalam Negeri, dengan predikat terbaik pertama di Provinsi Banten. Penilaian atas penghargaan tersebut, kata Dini, didasari pada pelaksanaan delapan aksi konvergensi penurunan stunting yaitu analisis situasi, rencana kegiatan, rembug stunting, peraturan bupati/ walikota tentang peran desa, pembinaan kpm, sistem menejemen data, pengukuran dan publikasi stunting, serta reviu kinerja tahunan. "Kita berharap angka stunting bisa terus ditekan, hingga pada akhirnya tidak ditemukan kasus stunting di Kota Tangerang," pungkasnya.(raf)

Sumber: