Saingan Berat Pinjol, Pemkab Tangerang Kucurkan Modal Buka Usaha Cukup Jaminkan BPKB

Saingan Berat Pinjol, Pemkab Tangerang Kucurkan Modal Buka Usaha Cukup Jaminkan BPKB

KABUPATEN TANGERANG, TANGERANGEKSPRES.CO.ID-- Pinjaman online (pinjol) saat ini sudah menjadi trend untuk mendapat modal usaha cepat. Namun, menurut Kepala UPTD Pinjaman Dana Bergulir (PDB) Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (DisKUM) Kabupaten Tangerang Riski MP Girsang, bahwa kemudahan pinjol hanya pada sisi waktu pencairan. "Kalau pinjol itu kan pinjam Rp1 juta, potong administrasi dapat uangnya Rp800 ribu tetapi harus bayar Rp1,2 juta. Itu kami dengar dari keluhan masyarakat," jelasnya kepada Tangerang Ekspres, Jumat 24 Juni 2022. Riski mengungkapkan, bunga pinjaman bila diajukan ke pemerintah daerah rendah dengan hitungan per tahun. Bila koperasi bunga efektif menurun 9 persen dan usaha mikro per tahun efektif menurun 8 persen. "Untuk koperasi bunganya efektif 9 persen menurun kalau di-flat-kan itu 6 persen per tahun. Kalau untuk usaha mikro bunganya 8 persen efektif menurun, kalau di-flat-kan itu dikisaran 4 persen per tahun. Itu rendah bila dibandingkan dengan pinjol bunganya 30 persen per bulan. Kita sosialisasi karena banyak keluhan dari masyarakat, memang agak memakan waktu, itu biar aman," jelasnya. Riski mengungkapkan, sosialisasi kepada warga bertujuan membantu pelaku usaha dalam mencari permodalan. Ia meminta warga menghindari pinjaman ke bank keliling ataupun ke pinjaman online. Sebab, kedua opsi pinjaman tersebut karena memiliki bunga tinggi. "Memang dari sisi kecepatan pencairan lebih cepat namun bunga pinjama tinggi. Tetapi itu tidak membantu pelaku usaha hanya menjerat mereka," jelasnya. Riski menjelaskan, waktu pencairan bila diajukan ke UPTD PDB Pemkab Tangerang paling cepat 14 hari setelah pengajuan. Hal tersebut dikarenakan perlunya mengecek agunan pemohon ke pihak ketiga. Adapun, persyaratan administrasi yakni mencantumkan e-KTP, NPWP dan NIB. Sedangkan, modal awal dari pemerintah daerah kepada UPTD PDB di kisaran Rp71 miliar dan sejak 2014 sudah bergulir dengan akumulasi total yang berputar di masyarakat sudah Rp200 miliar. "Kita agak lama karena pakai agunan dan itu membutuhkan watku. Tidak ada mempersulit karena tidak ada gunanya, kita hanya memerlukan waktu untuk mengecek semuanya. Sebisa mungkin kami lakukan secepatnya dan yang memakan waktu kami harus cek jaminan itu. Agunan itu bisa sertipikat, AJB, BPKB motor atau mobil," ungkapnya. (sep/din)

Sumber: