Bupati Zaki Minta Angka Stunting Turun
TIGARAKSA, TANGERANGEKSPRES.CO.ID, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar membuka kegiatan Rembuk Stunting Kabupaten Tangerang tahun 2022. Kegiatan digelar di Hotel Lemo Kecamatan Kelapa Dua. Dikatakan Bupati Zaki bahwa angka stunting di Kabupaten Tangerang harus turun karena stunting itu sangat beresiko menurunkan produktifitas saat dewasa dan menjadikan anak lebih rentan terhadap penyakit. "Penurunan stunting penting dilakukan sedini mungkin untuk menghindari dampak jangka panjang yang merugikan seperti terhambatnya tumbuh kembang anak," ungkap Bupati Zaki. Bupati sangat mendukung dilaksanakannya kegiatan Rembug Stunting ini dalam rangka membangun deklarasi komitmen bersama sekaligus juga mengambil langkah-langkah upaya percepatan pencegahan dan penurunan Stunting. Menurut dia, hal ini juga sejalan dengan komitmen pemerintah pusat yang tertuang dalam Perpres Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJMN 2020-2024. "Melalui penetapan kebijakan program kegiatan di masing-masing OPD terhadap intervensi pencegahan dan penurunan Stunting, kita berkomitmen untuk terus menekan angka stunting di Kabupaten Tangerang," tegasnya. Bupati Zaki juga mengungkapkan bahwa upaya pencegahan dan penurunan Stunting ini tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri. Namun membutuhkan komitmen dan kerja keras yang multisektor dan multi pihak mengingat kondisi geografis, globalisasi, urbanisasi dan faktor sosial masyarakat yang kompleks di Kabupaten Tangerang. "Saya berharap semua pihak dan seluruh sektor bisa bergerak bersama, bersinergi dan focus terhadap tugas dan fungsinya dalam percepatan penurunan dan pencegahan Stunting di Kabupaten Tangerang," pinta Bupati Zaki. Bupati berharap dengan komitmen dan usaha bersama dari berbagai pihak dan multisektoral, upaya-upaya pencegahan dan penanganan stunting dapat dilakukan secara masif, terintegrasi dan terarah, langsung menuju sasarannya. Para camat, lurah dan kepala desa juga diharapkan peran aktifnya secara langsung terkait percepatan penurunan Stunting dan penanganan Stunting di wilayahnya masing-masing, berkoordinasi dan berkomunikasi langsung dengan semua elemen terkait. "Saya harapkan Kepala Bapppeda bisa mensinergikan rangkaian kegiatan dari semua OPD secara teliti, efektif dan efisien sehingga setiap upaya kegiatan penurunan dan pencegahan stunting tepat sasaran," kata Bupati Zaki. Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Tangerang Hendra Tarmidzi mengatakan, angka stunting secara persentase mengalami kenaikan. Kata dia, pada 2020 angka stunting mencapai 18 persen lalu meningkat di 2021 menjadi 23 persen dan dari Januari hingga April di 2022 terdeteksi ada 7 persen. "Untuk penanganan stunting ini Ketuanya Wakil Bupati, Wakil Ketua Sekretaris Daerah, Sekretaris timnya baru DPPKB. Tidak lagi ada di Dinas Kesehatan (Dinkes) bersama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)," katanya kepada Tangerang Ekspres, Rabu (18/5). Lanjut Hendra, penganan stunting di Kabupaten Tangerang akan melibatkan lintas organisasi perangkat daerah (OPD) dengan DPPKB sebagai leading sektor atau penggerak utama. Bila ada satu balita di keluarga diketahui stunting maka akan dilakukan urung rembuk bersama instansi terkait. "Kalau masalahnya ada di gizi nanti dari Dinkes, kalau masalah ekonomi nanti dari dinas sosial, kalau masalah sanitasi nanti ada di dinas perkim. Selama ini yang dilakukan oleh dinkes bersama Bappeda dinilai pemerintah pusat masih kurang sehingga dilakukan pendekatan sensitif bukan lagi spesifik." "Yang tertinggi itu Kecamatan Sindang Jaya, nanti kita akan banyak program ke masyarakat untuk pemberantasan stunting ini," pungkasnya. (sep/din)
Sumber: