Milad Muhammadiyah Bagi-bagi Masker

Milad Muhammadiyah Bagi-bagi Masker

TIGARAKSA -- Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Tangerang merayakan Milad ke-108, Rabu (18/11). Dalam merayakan Milad yang sangat sederhana tersebut, Muhammadiyah mengampanyekan penggunaan masker kepada masyarakat dalam melaksanakan aktivitas di luar rumah guna mencegah penyebaran virus corona jenis baru (COVID-19). Pengurus PDM Kabupaten Tangerang Ustaz Idris, Muhammadiyah terus konsen dalam menangani Covid-19. Penggunaan masker, cuci tangan dan jaga jarak bukan semata-mata fatwa MUI maupun aturan birokrasi pemerintah. Namun Ustaz Idris memastikan, hal tersebut adalah perintah agama. Ustaz Idris mengatakan, kebiasaan pemakaian masker sebagai salah satu langkah positif untuk mencegah penularan virus yang berbahaya itu. "Kewaspadaan perlu tetap dijaga terutama ketika berada di luar rumah," ujar Ustaz Idris. Keterlibatan Muhammadiyah dalam kampanye penggunaan masker dilakukan sejumlah kader organisasi dengan dikomandoi Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) Kabupaten Tangerang, dengan melakukan pembagian masker, pemberian sabun cuci tangan, serta vitamin kepada santri melalui Forum Pondok Pesantren Kabupaten Tangerang. Kegiatan itu juga dalam rangkaian Milad Muhammadiyah ke-108 yang tahun ini bertema 'Meneguhkan Gerakan Keagamaan Hadapi Pandemi dan Masalah Negeri'. “Sekecil apapun kebaikan yang dilakukan semoga mampu memberi manfaat dan menghadirkan solusi,” kata Ustaz kelahiran Betawi ini. Sementara itu, Ketua MCCC Kabupaten Tangerang, dr. Dedy Efendi Mars, mengemukakan pentingnya masyarakat mematuhi protokol kesehatan yang telah dikeluarkan pemerintah, dalam kaitan dengan penanganan dan pencegahan penularan virus corona. Setiap orang, kata dia, sudah seharusnya memiliki dan menggunakan masker. Terlebih saat beraktivitas di luar rumah. Untuk itu, MCCC Kabupaten Tangerang membagikan 1.600 masker. Selain itu, sabun cuci tangan sebanyak 50 liter, pembagian vitamin sebanyak 2.000. Serta buku panduan atau edukasi tentang penanganan Covid-19. "Muhammadiyah masih terus konsen dalam penanganan Covid-19. Kita berharap pondok pesantren tidak ada cluster baru," terang dr. Dedy. (mas/din)

Sumber: