Strategi Jitu INKA Kalahkan Tiongkok
SURABAYA - PT INKA (Persero) berambisi menguasai pasar perkeretaapian di Asia Selatan dan Afrika.
Hal itu dilakukan untuk mewujudkan perolehan pendapatan sebesar Rp 5 triliun pada 2021.
Direktur Utama INKA R. Agus H. Purnomo menyatakan, pihaknya mampu bersaing di pasar internasional berkat kualitas dan harga jual yang ekonomis.
’’Selama ini saingan kami Tiongkok. Kami kalahkan (mereka) dengan harga yang tetap menekankan pada kualitas,’’ ujar Agus.
Anak perusahaan INKA, yakni PT INKA Multi Solusi (IMS), juga telah melahirkan anak perusahaan bernama PT INKA Multi Solusi Consulting (PT IMSC).
Perusahaan tersebut bergerak di bidang rekayasa teknologi dan telah meningkatkan kinerja penjualan serta keuntungan perseroan.
Komisaris IMS sekaligus Direktur Keuangan & SDM INKA Mohamad Nur Sodiq menyatakan, pertumbuhan penjualan dalam empat tahun terakhir mencapai 40 persen.
Profitnya pun meningkat hingga 60 persen.
’’IMS sebagai induk IMSC harus mempunyai target selama 2–3 tahun pertumbuhannya bisa double-digit. Kalau IMS, targetnya bisa tumbuh sampai tiga digit,’’ tuturnya.
Tahun lalu, INKA berhasil mengantongi pendapatan Rp 1,8 triliun atau lebih tinggi dibandingkan target sebesar Rp 1,6 triliun.
Tahun ini, perusahaan yang berbasis di Madiun tersebut menargetkan pendapatan lebih dari Rp 2,6 triliun.
Salah satu sumber pendapatan perseroan adalah ekspor gerbong kereta ke Bangladesh dan Sri Lanka senilai Rp 2,2 triliun.
Di Bangladesh, INKA memenangkan tender pengadaan seratus kereta penumpang meter gauge (MG) dan 50 kereta penumpang broad gauge (BG) untuk Bangladesh Railway Company.
Proyek tersebut dibiayai Asian Development Bank (ADB).
INKA berhasil memenangkan tender setelah berkompetisi dengan dua perusahaan asal Tiongkok, CNR Tangshan dan CSR Nanjing Puzhen, serta Rites India. (vir/c15/noe)
Sumber: