Bangun Pabrik Baru, Produsen Sari Roti Lakukan Rights Issue
JAKARTA - Nippon Indosari Corpindo (ROTI) mengantongi restu dari pemegang saham terkait rencana rights issue. Penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) ditawarkan sebanyak 1,15 miliar saham pada harga nominal Rp 20 per lembar. Terkait harga pelaksanaan, perusahaan belum mau membeber lebih lanjut. Target besaran dana juga belum bisa diberitahukan ke publik. Meski begitu, dana right issue akan dipakai untuk ekspansi pembangunanpabrik baru. ”Seluruh dana akan dipakai untuk membiayai pabrik-pabrik baru, khususnya di luar Pulau Jawa dan Filipina,” tutur Direktur Independen Nippon Indosari Corpindo Alex Chin. Rencana pengembangan fasilitas produksi itu untuk memastikan pertumbuhan secara berkesinambungan. Hal itu penting dalam merealisasikan visi menjadi salah satu produsen roti terbesar di Asia Tenggara. Tidak hanya itu, yang paling penting adalah menjadikan Sari Roti lebih dekat pada konsumen. Aksi korporasi itu juga akan membuka banyak lapangan kerja baru di seluruh rantai suplai. Hal itu diharapkan membantu perekonomian Indonesia. Hingga saat ini, perseroan telah mengeluarkan 68 varian produk Sari Roti. Jumlah itu terdiri dari jenis roti tawar, roti manis, serta kue dapat dinikmati seluruh konsumen dan masyarakat. Sebelumnya, Sari Roti mengklaim memerlukan dana segar Rp 100 miliar. Dana itu membangun pabrik di Filipina setelah sempat membentuk perusahaan patungan bersama Monde Nissin Corporation. Nantinya, komposisi saham 55 persen untuk perseroan. Sedangkan sisa 45 persen ntuk Monde Nissin Corporation. (far)
Sumber: