Aturan Lama Diterapkan
Operator kompetisi PT LIB (Liga Indonesia Baru) berencana lebih ketat dalam melakukan verifikasi untuk klub-klub Liga 2 musim depan. Terutama bagi 24 klub yang menjadi target federasi untuk bertarung di kompetisi level kedua tanah air itu wajib melengkapi lima aspek profesional klub yang sudah diatur dalam manual kompetisi. Lima aspek tersebut, adalah infrastruktur, suporting, administrator, legal, dan finansial yang wajib menjadi perhatian oleh para kontestan. Sebab, bagi operator, berprestasi di kompetisi saja tidak cukup bagi sebuah klub bisa bertahan di kompetisi profesional. " Kalau ada yang tidak lengkap dari lima aspek itu, maka klub tidak bisa berkompetisi," kata CEO PT LIB Riza Adi Wijaya. Sejauh ini, dalam melakukan verifikasi untuk klub-klub Liga-2, operator masih menitikberatkan kepada infrasturkur semata berupa stadion dan lapangan. Namun, belakangan, ada masalah lain yang ternyata cukup mengganggu kualitas kompetisi. Salah satunya adalah aspek finansial dari klub peserta yang masih jauh dari kata sehat. Kasus Persih Tembilahan yang harus kalah walk out saat menjamu PSBL Langsa di grup 1 Liga 2 lantaran pemain mereka belum gajian selama tiga bulan, adalah salah satu kasus. Sebelumnya Sragen United FC yang juga memiliki masalah finansial serupa menjadi alasan operator harus bersikap tegas saat melakukan verifikasi musim depan. Riza sendiri menyatakan bahwa, sebagai operator, mereka sangat menyangkan klub-klub yang masih kesulitan untuk membayar gaji para pemain tersebut. Pasalnya, oleh mereka, setiap klub peserta sudah diberikan subsidi sebesar Rp 500 juta di babak penyisihan grup yang sebenarnya cukup untuk membiayai gaji pemain. Sebenarnya aturan verivikasi 5 aspek klub sepakbola merupakan aturan lama yang kembali diapungkan operator. Tetapi dalam dua tahun belakangan aturan tersebut gagal diterapkan secara tegas oleh operator. Sementara itu, terkait absennya Persifak Fak - Fak dalam pertandingan grup 8 Liga - 2, regulator kompetisi itu masih bersikap dingin. Chief Operating Oficer (COO) PT LIB, Tigorshalom Boboy mengatakan bahwa, mereka masih menganggap tim asal Papua itu sebagai salah satu kontestan di Liga-2. Dengan alasan, sampai saat ini manajemen Persifak belum memberikan surat pernyataan resmi untuk tidak berpartisipasi di Liga-2 tersebut. "Kami tidak mau mengambil kesimpulan sendiri. Karena sebelumnya, Persiwa Wamena sempat diisukan absen, namun ternyata ikut dalam kompetisi," jelas Tigor. Nah, terkait kasus Persih, Tigor mengatakan bahwa, mereka akan menyerahkan kasus tersebut ke Komisi Disiplin (Komdis) PSSI untuk memberikan sanksi. "Kalau Persih, sanksinya sesuai dengan regulasi kompetisi. Pasti pemotongan tiga poin. Sementara untuk Persifak, kami masih menunggu keterangan resmi dari mereka," tutur Tigor. (jpnn/apw)
Sumber: