Dilarang, Warga Tetap Gelar Lomba Agustusan

Dilarang, Warga Tetap Gelar Lomba Agustusan

TIGARAKSA-Wabah Covid-19 seperti tidak mengkhawatirkan bagi warga Kampung Pabuaran RT02/02, Kelurahan Tigaraksa. Mereka tetap menggelar perlombaan peringatan 17 Agustus. Meski jauh-jauh hari, Pemkab Tangerang sudah menyosialisasikan tentang larangan perlombaan, karena masih pandemi Covid-19. Ketua RW02 Kampung Pabuaran Ukar mengatakan, perlombaan digelar satu hari pada Senin (17/8). Di mana pembagian hadiah dilakukan sore menjelang maghrib. Ia menuturkan, sudah melaksanakan protokol kesehatan Covid-19. Adapun perlombaan yang digelar seperti balap karung menggunakan helm hingga lari sambil menggendong istri. “Ada penghormatan terhadap bendera merah putih, kurang lebih tiga menit sesuai instruksi dari pemerintah. Insya Allah semua dilaksanakan sesuai protokol Covid. Imbauan sudah ada bahwa pelaksanaan kegiatan dipersilakan. Hanya diutamakan perlombaan yang tidak berisiko, harus jaga jarak dan tidak terlalu berkerumun,” ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Senin (17/8). Ukar menjelaskan, gelaran lomba peringatan hari kemerdekaan sudah merupakan tradisi. Sehingga hasil musyawarah warga memutuskan tetap dilaksanakan. Ia mengaku, peserta dan panitia lomba diharuskan memakai masker dan jaga jarak seperti protokol kesehatan dari pemeritah. “Karena memang sudah tradisi pelaksanaan perayaan kemerdekaan. Tetapi Insya Allah, kami melaksanakan perlombaan mengikuti protokol kesehatan. Petugas dan peserta wajib menggunakan masker. Kita laksanakan satu hari dan sore ada pembagian hadiah,” jelasnya. Sementara, Bupati Tangerang, A. Zaki Iskandar menegaskan, tidak diperkenankan melaksanakan kegiatan yang menimbulkan kerumunan. Termasuk menggelar perlombaan sebagai peringatan hari kemerdekaan. “Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan agenda perayaan yang mengakibatkan kerumunan massa. Mudah-mudahan semua masyarakat mengikuti tata tertib keamanan, demi memutus penyebaran virus Corona,” tegasnya. Diketahui, pelaksanaan upacara kemerdekaan di Puspemkab hanya diikuti perwakilan komponen yakni ASN, TNI dan Polisi. Pasukan pengibar bendera juga tiga orang. Semua peserta dan pembina upacara mengenakan masker dan sarung tangan sesuai protokol kesehatan Covid-19. Ketua Pelaksana Peringatan HUT RI Pemkab Tangerang, Jainudin mengatakan, upacara dilaksanakan mengikuti protokol kesehatan. Menurutnya, hal tersebut tidak mengurangi rasa suka cita, nasionalisme serta makna memperingati kemerdekaan. Ia menuturkan, porsi anggaran peringatan kemerdekaan terkena rasionalisasi. Di mana ada pengurangan sebanyak 75 persen dari yang direncanakan. Ia menjelaskan, sumber anggaran pelaksanaan upacara merupakan hasil patungan dan gotong royong dari beberapa organisasi perangkat daerah (OPD). “Anggarannya sangat minimalis. Karena dikedepankan untuk penanganan Corona. Yang direncanakan ada pengurangan 75 persen. Kita dibagi, untuk konsumsi ada di bagian umum, paskibraka ada di dinas pemuda, juga kominfo. Anggarannya cenderung inisaitif dan juga dari OPD yang diberikan tugas. Jumlahnya, saya belum bisa merinci secara keseluruhan,” jelasnya. (sep)

Sumber: