Tersambar Petir Bocah Tewas, BMKG Minta Warga Waspada

Tersambar Petir Bocah Tewas, BMKG Minta Warga Waspada

TELUKNAGA- Hujan lebat disertai petir terjadi di sebagian besar wilayah Kabupaten Tangerang pada Kamis, 13 Agustus 2020. Akibatnya, empat orang anak yang berdomisili di Kampung Rawa Jambe, RT 01, RW 04, Desa Teluknaga, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang tersambar petir, sekitar pukul 13.40 WIB. Atas kejadian itu, nasib nahas dialami seorang anak berusia 9 tahun dengan inisial SW, meninggal seketika di tempat kejadian. Adapun anak lainnya RA (9), OU (8) dan AY (9) kini telah dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Husada, untuk mendapatkan pertolongan. Kapolsek Teluknaga, AKP Dodi Abdul Rohim, membenarkan kejadian itu. Berdasarkan informasi, kejadian bermula saat keempat korban yang merupakan anak-anak sedang asik bermain. Namun, kata dia, tiba-tiba hujan turun dengan deras berbarengan dengan munculnya kilat atau petir. Keempat anak tersebut malah lari dan mencari perlindungan di bawah pohon kelapa. “Sesampainya di bawah pohon kelapa, mereka langsung tersambar petir. Sehingga ke empat anak tersebut akhirnya terpental,” ujarnya. Dodi menambahkan, atas kejadian tersebut, nyawa seorang anak berusia 9 tahun SW tidak terselematkan alias meninggil seketika di lokasi kejadian, mayatnya langsung dibawa ke rumah duka. Untuk tiga orang anak lainnya RA, OU dan AY langsung dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Husada, untuk segera medapatkan pertolongan secara intensif. Kepala Seksi (Kasi) Trantib dan Linmas Kecamatan Teluknaga, Napis menambahkan, peristiwa yang terjadi itu tidak pernah diduga, ke tiga korban dibawa warga ke RS Mitra Husada. "Setelah ditangani pihak RS Mitra Husada, tiga korban luka-luka sudah diperbolehkan pulang. Sedangkan satu korban yang meninggal dunia langsung dibawa pulang untuk ke rumah duka, untuk dimakamkan di TPU Rawa Jambe, Desa Teluknaga, Kecamatan Teluknaga," pungkasnya. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kantor Wilayah II Banten, meminta warga agar menghindari tempat terbuka apabila timbul awan hitam pekat seperti yang terjadi kemarin sore  Kamis (13/8). Badan urusan cuaca tersebut menerangkan, musim kemarau saat ini yang jatuh di Agustus hingga Oktober akan terjadi hujan yang diakibatkan udara yang mengalir membawa partikel air lebih banyak saat terjadi musim kemarau. Kelapa Bidang Data dan Informasi BKMG Wilayah II Banten, Setiyono mengatakan, timbulnya awan pekat hitam sebagai pertanda akan terjadi hujan dengan insensitas tinggi dan disertai angin kencang. Hanya saja, kata Setiyono, hujan yang turun tidak berlangsung lama. Ia menyarankan, agar masyarakat waspada apabila melihat kondisi langit mendung berwarna hitam pekat. "Jika masyarakat melihat awan hitam seperti tadi sore itu (kemarin) harus waspada.  Jauhi pohon pohon yg besar, tiang listrik dan tempat-tempat terbuka seperti persawahan. Karena akan terjadi hujan yang cukup lebat disertai petir dan angin. Kejadian kemarin yang tersambar petir, kita sudah mengeluarkan peringatan dini sebelumnya agar masyarakat waspada," ujarnya kepada Tangerang Ekspres. Setiyono menerangkan, musim kemarau tahun ini bukan berarti tidak ada hujan. Ia menjelaskan, ada potensi hujan pada 13 hingga 18 Agustus dimana pemberitahuan rutin dikeluarkan BMKG melalui media sosial maupun pesan singkat. "Tetap terjadi hujan karena di pengaruhi faktor global dimana adanya Gelombang Rosbby dan Kelvin. Lalu, ada faktor regional, khususnya untuk Banten dipengaruhi oleh adanya daerah pertemuan angin ayau konvergensi serta suhu muka laut yang hangat. Kemudian ada faktor lokal dimana adanya aktivitas konvektif yang kuat. Ketiga faktor ini lah yang mempengaruhi musim kemarau tetap terjadi hujan. Kita meminta warga waspada," jelasnya. Setiyono mengungkapkan, peringatan dini cuaca di Tangerang Raya pada Kamis (13/8) sudah dikeluarkan dimana berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat, yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang pada pukul 15:00 WIB. "Kita beri tahu bahwa hujan tersebut bisa meluas hingga ke Kota Tangerang, seperti di Kecamatan Batu Ceper, Benda, Ciledug, Tangerang, Cibodas, Neglasari, Jatiuwung, Cipondoh, Karawaci, Periuk, Pinang, Karang Tengah dan Larangan. Adapyn, untuk Kabupaten Tangerang meluas di Kecamatan Jayanti, Mauk, Balaraja, Kresek, Kronjo, Sukadiri, Kemiri, Rajeg, Pasar Kemis, Sukamulya, Teluknaga, Kosambi, Pakuhaji, Sepatan, Sepatan Timur, Cikupa, Sindang Jaya, Gunung Kaler dan Mekarbaru. Kita telah mengeluarkan peringatan dini dan meminta warga waspada," pungkasnya. (zky/sep/mas)

Sumber: