Bank Sampah Taman Nuri jadi Percontohan

Bank Sampah Taman Nuri jadi Percontohan

PASAR KEMIS -- Bank sampah Taman Nuri RW 15 menjadi percontohan dalam pengelolaan sampah. Bank sampah yang beralamat di Perumahan Taman Nuri, Kelurahan Sindang Sari, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang ini juga mengurangi beban sampah yang diangkut mobil truk sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA). Herningsih, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) RW 15, Kelurahan Sindang Sari mengatakan, menajemen pengelolaan bank sampah didapatnya dari pelatihan-pelatihan yang diberikan Pemerintah daerah Kabupaten Tangerang. Dengan modal tersebut, Herningsing dibantu timnya mensosialisasikan manfaat pengelolaan bank sampah kepada warga di RW 15 Kelurahan Sindang Sari. Ia bersyukur sejumlah masyarakat mendukung pendirian Bank Sampah Taman Nuri pada pertengahan 2019 lalu. "Tujuan pengelolaan bank sampah diantaranya, bagian solusi penanggulangan sampah. Sekaligus kegiatan pemberdayaan masyarakat," kata perempuan yang akrab disapa Sandra, kepada Tangerang Ekspres, di kediamannya, Kamis (11/6). Per bulan, kata Sandra, bank sampah yang dibinanya dapat mengumpulkan sampah mencapai 100 kilogram. Jenis sampah yang dikumpulkan, antara lain kardus, botol plastik kemasan air mineral dan kaleng. "Uang yang didapat dari penjualan barang itu kisaran ratusan ribu rupiah. Uang itu untuk dikembalikan lagi ke masyarakat dan operasional bank sampah," kata Sandra. Sandra mengatakan, menjadwalkan penyetoran sampah ke bank sampah pada pekan terakhir setiap bulan. "Minggu ke empat di setiap bulan," kata Sandra. Ia menjelaskan, setiap satu kilogram kardus dihargai Rp1.100, besi Rp2.500, kaleng Rp1.950 dan campuran Rp1.300. "Harga bisa berubah-ubah tergantung nilai jual ke pengepul," ucap Sandra. Menurut Sandra, warga dapat mengambil uang hasil penjualan sampah tiap bulan maupun tiap tahun. "Banyaknya yang ngambil per tahun," kata Bu Sandra, seraya menyebutkan mencapai 200 KK ikut menabung sampah di Bank Sampah Taman Nuri RW 15. "Mari kita biasakan pola di rumah masing-masing dengan memilah sampah, mengumpulkan sampah dan membawa sampah ke bank sampah," ucap Bu Sandra, ajaknya. Ibu empat anak ini menambahkan, bahwa bank sampahnya pernah menjadi percontohan untuk pembentukan bank sampah yang lain. (zky/mas)

Sumber: