Partisipasi Pemilih Diprediksi Anjlok, Warga Masih Takut Corona

Partisipasi Pemilih Diprediksi Anjlok, Warga Masih Takut Corona

CIPUTAT-Partisipasi pemilih pada Pilkada Kota Tangsel diprediksi jeblok. Tak akan sebesar saat Pilpres dan Pileg tahun lalu yang mencapai 70 persen. Pilkada Kota Tangsel diprediksi di bawah 60 persen akibat pandemi Covid-19. Warga enggan datang ke tempat pemungutan suara (TPS) untuk mencoblos salah satu pasangan calon karena masih takut dengan penyebaran virus Corona. Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Jakarta Adi Prayitno mengatakan, Pilkada Kota Tangsel bila dilakukan di tengah situasi tidak normal maka, tingkat partisipasi masyarakat diprediksi menurun. "Apalagi pilkada digelar di tengah pandemi Covid-19, ini tentunya masyarakat takut keluar rumah untuk menggunakan suaranya di TPS," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Rabu (10/6). Adi menambahkan, virus yang menular di kerumunan sebagai area penularan tersebut membuat pesta demokrasi daerah lima tahunan harus digelar dengan serba keterbatasan. Keterbatasan yang sangat krusial adalah terkait kampanye. KPU tengah menggodok peraturan agar kampanye akbar terbuka ditiadakan untuk menutup potensi penularan Covid-19. Adi menganggap kampanye bukan hanya sebagai panggung visi misi bagi kandidat kepala daerah. Namun, juga ajang memotivasi pemilih untuk datang ke TPS. Jika kampanye terbuka ditiadakan dan diganti secara online sebagai alternatif, motivasi ke TPS belum tentu timbul. Pilkada di tengah pandemi tentu saja sedikit banyak mengurangi tingkat kualitas dan kesemarakan dalam pilkada. "Kampanye akbar diperlukan untuk memotivasi pemilih untuk datang ke TPS," tambahnya. Masih menurutnya, selain tidak adanya kampanye yang memacu pemilih ke TPS, virus Corona juga masih terlalu menakutkan bagi sebagian orang untuk keluar rumah. Terlebih, pandemi Covid-19 tidak hanya menyerang sisi kesehatan, melainkan juga sisi ekonomi. Sulitnya mencari uang bisa membuat masyarakat tidak terlalu peduli dengan pilkada. "Jangankan bicara politik, kondisi hidup masyarakat di tengah pandemi corona saja terancam," jelasnya. Menurutnya, pada pilkada 2015, tingkat partisipasi masyarakat hanya 57 persen dari jumlah pemilih yang terdaftar. Ia memprediksi partisipasi pemilih pada Pilkada Kota Tangsel 2020 akan turun drastis. "Saya perkirakan tingkat partisipasi pemilih di bawah 60 persen," tuturnya. (bud)

Sumber: