Bantuan Sembako Non-APBD

Bantuan Sembako Non-APBD

TIGARAKSA – Bantuan non-tunai Covid-19 yang disalurkan Pemkab Tangerang dari gudang sembako dipastikan bukan berasal dari dana anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Ribuan paket sembako berasal sumbangan perusahaan, donatur hingga pegawai pemerintah. Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat mengatakan, paket sembako didapat dari sumbangan pihak ketiga. Mulai dari perusahaan swasta, industri hingga aparatur sipil negara (ASN) Pemkab Tangerang. Ia memastikan tidak ada mata anggaran pengadaan sembako di dalam perubahan anggaran penanggulangan Covid-19. Ia menerangkan, paket yang dibagikan berisi mulai dari kebutuhan bahan pokok hingga nutrisi. “Ada bantuan non-tunai. Bentuknya sembako. Ada beras, gula, minyak sayur, terigu, ikan kaleng, susu dan lainnya. Paket sembako itu sumbangan dari berbagai pihak jadi dari APBD kita tidak menganggarkan. Non-APBD. Ada sumbangan dari ASN juga,” katanya kepada Tangerang Ekspres melalui sambungan seluler, Rabu (3/6). Ujat menjelaskan, pendataan calon penerima bantuan non-tunai dilakukan kecamatan termasuk penyaluran paket. Ia menegaskan, tidak ada data ganda dalam penerima bantuan non-tunai sebab dilakukan verifikasi sebelum penyaluran. “Data penerima dari kecamatan termasuk distribusinya. Paket sembako juga diberikan kepada korban banjir. Yang penerimanya belum terdaftar sebagai penerima bantuan sosial lain. Yang bukan dari kecamatan juga ada seperti dewan masjid Indonesia (DMI) untuk guru ngaji, imam masjid dan marbot,” jelasnya. Bantuan non-tunai yang sudah disalurkan kepada masyarakat terdampak Covid-19 sebanyak 56 ribu paket. Ujat menjelaskan, ada data calon penerima yang diajukan oleh organisasi untuk warga terdampak. “Yang tersisa sekira seribu paket lagi di gudang. Kita berusaha mencari bantuan dari pihak ketiga. Sudah tiga kali kita salurkan paket sembako. Sebenarnya penyaluran paket sembako tetap berlanjut terutama yang tidak dapat bantuan tunai termasuk keluarga Covid-19,” jelasnya. Sementara itu, salah seorang warga Tigaraksa, Asep mengaku, menerima paket sembako dari pihak Kecamatan Tigaraksa. Paket tersebut berisi beras lima kilogram, minyak sayur satu kilogram, terigu satu kilogram dan gula pasir satu kilogram. Kata Asep, bantuan tersebut dibungkus dengan menggunakan kantong plastik berwarna merah. “Paket sembako tersebut saya dapatkan sebelum lebaran dari pihak Kecamatan Tigaraksa. Orang kecamatan bilangnya bantuan terdampak Covid-19 dari Pemda Kabupaten Tangerang,” terang Asep. Asep meminta, bantuan tersebut seharusnya jangan hanya sekali. Apalagi setelah ia tidak lagi bekerja akibat di rumahkan perusahaan tempatnya bekerja selama ini. Tentunya Asep merasa kesulitan mengais rezeki untuk memenuhi kebutuah sehari-hari. “Sembako yang diberikan dari Pemkab sangat berarti bagi saya. Apalagi beras sebanyak lima kilogram harganya cukup mahal. Untuk itu, saya meminta kepada pemerintah agar kembali menyalurkan bantuan tersebut. Karena sangat terasa manfaatnya,” tegas Asep. (sep/mas)

Sumber: