Kiprah Marc Marquez, Bisa Bikin Honda Kalah

Kiprah Marc Marquez, Bisa Bikin Honda Kalah

PRESTASI Tim Repsol Honda belakangan ini tidak lepas dari sosok Marc Marquez yang menunggangi kuda besi tim pabrikan asal Jepang tersebut. Tanpa sosok pebalap Spanyol tersebut diyakini banyak pihak Honda akan melempem. Salah satu yang meyakini hal tersebut adalah Manajer Tim Ducati, Davide Tardozzi, sehingga Honda mengambil keputusan untuk menyodorkan kontrak berdurasi begitu panjang kepada Marquez. Menurutnya, hal itu dilakukan karena Honda menyadari mereka akan mengalami masalah jika tak memiliki Marquez di tim. Honda memang telah resmi memperpanjang kontrak Marquez yang akan habis pada penghujung musim 2020. Dalam kesepakatan baru yang dijalin, The Baby Alien –julukan Marquez– diketahui mendapat kontrak berdurasi empat tahun sehingga akan berada di tim hingga 2024. Durasi ini jauh lebih panjang dari kontrak yang biasa diberikan tim-tim MotoGP kepada pebalapnya. Melihat hal ini, Tardozzi tak begitu terkejut. Ia menilai usaha Honda untuk menahan keberadaan Marquez sangatlah tepat karena pembalap asal Spanyol itu telah membuktikan diri mampu memberi kesuksesan besar kepada tim. Sejak direkrut pada 2013, Marquez tercatat telah berhasil merengkuh enam gelar juara MotoGP. Koleksi gelar Marquez pun dipercaya masih akan terus bertambah karena performanya yang terlihat begitu impresif sampai saat ini. "Dia (Marquez) adalah pebalap yang luar biasa dan mereka melakukannya dengan baik untuk membuat pilihan itu. Mereka mengerti bahwa menjaga Marc lebih penting daripada evolusi motor,” ujar Tardozzi, sebagaimana dikutip dari Tutto Motori Web, Selasa (5/5). “Mereka tahu betul bahwa tanpa dia mereka akan memiliki masalah. Saya pikir menjaga Marquez adalah satu-satunya hal yang ada di pikiran mereka,” tukasnya. Sementara kontrak jangka panjang yang diterima Marquez menurut pengamat kondang MotoGP, Carlo Pernat, disebabkan oleh Valentino Rossi. Honda dianggap takut kehilangan Marquez sehingga apa-apa saja akan dilakukan. Apa yang terjadi pada Marquez diawali dari kejadian di masa lampau, pada awal 2000-an. Dimana saat itu Rossi memilih pergi dari Honda, gara-gara Honda kurang menghargainya. Sejak itu kan Honda agak kesulitan dan tertutupi dengan prestasi Rossi dan Yamaha. "Honda mengalami situasi sulit karena perginya Rossi dibandingkan kebalikannya," kata Pernat. "Di Honda yang penting menang karena motornya, bukan Rossi. Jadi mereka memberhentikannya, itu cara pandang mereka saat itu," jelasnya. "Honda telah merenungkan kesalahannya dan kupikir itu yang terjadi dengan Marquez saat ini. Ini melampaui pemikiran normal, Honda telah berlutut di depan Marquez, dan siapapun pembalap yang datang jadi rekannya akan jadi pembalap kedua," tuntasnya. (apw/dtc)

Sumber: