Cegah Kelaparan, Muspika Pondok Aren Buat Dapur Umum

Cegah Kelaparan, Muspika Pondok Aren Buat Dapur Umum

PONDOK AREN-Beberapa hari ke belakang berita kasus meninggalnya seorang ibu di Kota Serang, membuat pilu banyak kalangan. Lantaran, isi beritanya menyatakan bahwa korban meninggal dunia karena kelaparan di tengah Pandemi Covid-19. Untuk mencegah warga yang kelaparan, Musyarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Pondok Aren membuka dapur umum bagi warga yang terdampak pembatasan sosial berskala besar (PSBB) selama pandemi Covid-19 atau virus corona. Khususnya, warga miskin, tunawisma hingga para pemulung. Dapur umum itu dibuka di halaman kantor Kelurahan Jurang Mangu Timur, Pondok Aren. Dapur umum dibuka mulai Rabu (22/4) dengan tujuan membantu warga kurang mampu, pengemis sampai manusia gerobak. Kapolsek Pondok Aren Kompol Afroni Sugiarto mengatakan, dapur umum yang dibuka menyiapkan konsumsi untuk membantu warga yang kurang mampu, pengemis dan manusia gerobak. "Dapar umum mulai beroperasi hari ini (kemarin). Tiap hari kita melayani masak tiga kali dan makanan kita distribusikan kepada masyarakat berdampak PSBB dan khususnya pemulung yang ada di Kelurahan Jurang Mangu Barat dan Jurang Mangu Timur," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Rabu (22/4). Afroni menambahkan, yang mengolah makanan di dapur umum adalah anggita Polri, TNI dan ibu-ibu PKK. Tiap hari sekitar 1500 nasi bungkua harus disiapkan petugas dan dibagikan ke masyarakat. Pendirian dapur umum tersebut untuk pemulung dirasa tepat. Pasalnya, para pemulung menjadi rentan tertular virus corona jika dibiarkan untuk tetap beraktivitas di ruang publik. Mereka keluar karena tidak tersedianya bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Sangat tepat apabila mereka menjadi sasaran terpenuhinya kebutuhan pangan agar mereka tetap di tempat tidak menunggu para dermawan yang melewati jalan-jalan utama di Pondok Aren. "Mereka ini biasanya membawa gerobak dan karung plastik beserta anak-anak balita maupun usia sekolah dengan muka membuat iba setiap orang yang melihat," jelasnya. Sementara itu, Lurah Jurang Mangu Barat Makmun mengatakan, ada sekitar 500 orang yang terdampak PSBB di Kelurahan Jurang Mangu Barat dan Timur. "Jumlah ini semua didominasi mereka yang setiap hari berkerja sebagai pemulung," ujarnya. Makmun menambahkan, pemulung tersebut rata-berasal dari luar Kot Tangsel dan sudah lama mencari nafkah dengan cara memulung. "Mudah-mudahn bantuan makanan yang kita berikan bisa meringankan beban dan memutus rantai penyebaran virus corona," jelasnya. (bud)

Sumber: