Hakli Latih Warga Buat Sabun dan Masker

Hakli Latih Warga Buat Sabun dan Masker

SERPONG-Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (Hakli) mengadakan pelatihan membuat sabun dan masker bagi warga Kampung Sanitasi, Jalan Swadaya RT 3/3 Kelurahan Rawa Mekar Jaya, Serpong, Minggu (12/4). Pelatihan dilakukan karena masker dan sabun sangat diperlukan masyarakat karena wabah Covid-19 atau virus corona. Sabun dibuat menggunakan bahan utama minyak sawit, aquades (aq denim), soda api dan minyak zaitun. Sabun yang dibuat berbentuk kotak dan sabun ini bisa untuk mandi dan cuci tangan. Ketua Umum Hakli Arif Sumantri mengatakan, pelatihan membuat sabun dan masker dilakukan agar masyarakat bisa membuat sendiri dari pada membeli. Terlebih dua barang ini saat ini sangat diperlukan masyarakat sebagai salah satu pemutus rantai penyebaran virus corona. "Pembuatan masker dan sabun ini adalah upaya kita untuk berikan stimulus kepada masyaarakat supaya bisa membuat sendiri. Ini sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat dan mudah-mudahan jadi pilot projek yang bisa dilakukan anggota Hakli di daerah lain," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Minggu (12/4). Arif mengatakan, pelatihan membuat sabun dan masker dilakukan dalam rangka HUT ke-40 Hakli, yakni 12 April 2020. Ulang tahun Hakli saat ini memiliki satu makna dimana Hakli sangat peka saat pandemi covid dan memberikan satu pesan kepada masyarakat tentang hidup bersih dan sehat. "Dampak covid-19 ini sangat nyata di seluruh dunia dan kita perlu menyikapinya secra preventif dan promotif, sanitasi lingkungan, hidup sehat dan bersih diperlukan," tambahnya. Hidup bersih dan sehat dan saniter itu tercermin melalui cuci tangan pakai tangan, kalau keluar rumah luar harus pakai masker dan sampai rumah ganti pakaian dan mandi, serta jaga kebersihan. "Bila semua ini dilakukan saya yakin kita akan terhindar dari penyakit, termasuk virus corona," ujarnya. Sementara itu, Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie berharap dengan kehadiran Hakli mudah-mudahan bisa oleh masyarakat. "Terlebih saat ini bangsa Indonesia sedang mengahadapi wabah virus corona, mudah-mudahan anggota Hakli bisa ikut berperan dalan penanganan dan pencegahannya," tambahnya. Pak Ben menambahkan, dengan adanya Hakli mudah-mudahan bisa memotifasi masyarakat untuk hidup bersih, sehat, berolahraga dengan rutin. Untuk memotong rantai penyebaran virus corona harus diawali dengan membangun kesadaran lingkungan, mulai dari jaga jarak, cuci tangan, pakai masker. "Kalau kesadaran sudah tumbuh dari diri sendiri alhamdullah dan inilah peran Hakli untuk menyadarkan masyarakat," jelasnya. Di tempat yang sama, Ketua Hakli Provinsi Banten Widodo Hari Lusinto mengatakan, saat HUT ke-40 Hakli membuat inovasi dengan memhuat pelatihan masker dan sabun kepada masyarakat. "Ini kita lakukan untuk cegah covi-19 dan mudah-mudahan bermanfaat bagi masyarakat," ujarnya. Widodo menambahkan, Hakli adalah oraganisasi profesi kesehatan lingkungan, sedangkan orangnya disebut sanitarian. Sanitaralian berdasarkan undang-undang tenaga kesehatan adalah salah satu tenaga kesehatan. Berdasarkan peraturan pemerintah Hakli Nomor 66 Tahun 2014 tentang kesehatan lingkungan bahwa di puskesmas wajib ada satu petugas fenetarian atau kesehatan lingkungan. "Perannya sebagai yang mengkoordinir kegiatan lingkungan, mulai dari pengawasan pengolahan sampah, rumah sehat, tempat umum, pengendalian vektor dan pencegahan penyakit menular dan lainnya," tambahnya. Masih menurutnya, sumber penyakit adalah salah satunya itu di lingkungan. Perayaan HUT ke-40 Hakli dipusatkan di Kota Tangsel dan juga dilakukan teleconference yang diikuti Pengurus Hakli dari 34 provinsi serta semua kota kabupaten se-Indonesia. Dalam HUT, juga di dilaunching kampung sanitasi Gedung Mmenso di RT 3/3. "Gedung ini akan dijadikan tempat diklat terkait kesehatan lingkungan, baik yang berkaitan dengan masyarakat dan masyarakat luar juga bisa pakai. Harapan di HUT ini adalah Hakli ada, Hakli berinovasi dan Hakli berbakti," tuturnya. (bud)

Sumber: