Pembuatan Paspor Menurun 20 Persen

Pembuatan Paspor Menurun 20 Persen

TANGERANG - Imigrasi Non TPI Kelas I Tangerang sudah mulai sepi dari permintaan masyarakat yang hendak membuat paspor. Hal tersebut terjadi setelah adanya edaran untuk tidak berpergian keluar rumah.

Selain itu, beberapa penerbangan keluar negeri dari Indonesia juga sudah mulai ditutup. Hal tersebut membuat permintaan membuat paspor di kantor Imigrasi Tangerang menurun sampai 20 persen.

Kepala Kantor Imigrasi Non TPI Kelas I Tangerang Felusia Sengky Ratna mengatakan, penurunan jumlah permintaan pembuatan paspor memang menurun drastis. Yang biasanya ramai dan banyak pemohon, kali ini bisa turun mencapai 15 persen akibat wabah virus corona di Indonesia.

"Sebelum adanya ramai virus corona, banyak warga Tangerang yang mengajukan pembuatan paspor untuk keluar Negeri. Setelah ada imbauan dari pemerintah dan juga beberapa penerbangan internasional di tutup, itu membuat penurunan. Tetapi itu tidak menjadi masalah, karena memang kondisi sedang seperti ini,"ujarnya saat ditemui Tangerang Eskpres di ruang kerjanya, Sabtu (21/3).

Sengky menambahkan, pada hari biasa atau satu bulan sebelum pengumuman virus corona, Kantor Imigrasi Non TPI Kelas I Tangerang bisa melayani sampai 50-80 persen dari ketersediaan kuota harian. Namun dirinya enggan membuka data jumlah ketersediaan kuota harian untuk pembuatan paspor.

"Maaf kita tidak bisa buka data jumlahnya, tetapi memang ada perbedaan sebelum ada virus corona dan setelah ada virus corona. Mungkin setelah selesai penyebaran virus corona, permintaan bisa banyak."paparnya.

Ia menjelaskan, semua pegawai kantor Imigrasi Tangerang saat ini juga sudah diwajibkan untuk mencuci tangan dan juga menggunakan masker jika bertemu WNA dalam mengurus admistrasi kenegaraan.

"Semua saya wajibkan tanpa terkecuali, mulai dari pengecekan suhu tubuh dan juga cuci tangan wajib dan tidak ada pilih kasih. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah dan waspada adanya penyebaran virus corona,"ungkapnya. (ran)

Sumber: