Pemeriksaan Selama 2020, 4 Ibu Hamil Positif HIV

Pemeriksaan Selama 2020, 4 Ibu Hamil Positif HIV

TIGARAKSA – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang melakukan pemeriksaan HIV pada ibu hamil sebanyak 84.085 orang. Hasilnya, pada tahun ini, ada empat orang dinyatakan positif tertular human immunodeficiency virus atau dikenal HIV. Kepala Bidang Pencegahan Persebaran Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmidzi mengatakan, pemeriksaan pada ibu hamil bertujuan mencegah penularan pada bayi. Hal ini sesuai instruksi dari kementerian kesehatan. Hendra mengungkapkan, selain dari ibu hamil pemeriksaan juga dilakukan pada populasi kunci yang mencapai 4.312 orang. Diantaranya, pasien infeksi menular seksual (IMS) sebanyak 1.400, lelaki suka lelaki, lelaki berisiko tinggi (LBT) atau sering 'jajan', waria dan pekerja sesksual. “Jumlah totalnya mencapai 95.736 orang yang kita periksa HIV. Pasien TBC juga wajib di tes,” jelasnya kepada Tangerang Ekspres, saat ditemui di kantornya, pekan lalu. Pemeriksaan HIV pada ibu hamil guna mencegah penularan pada bayi dan mempermudah pendeteksian persebaran penyakit mematikan ini. Hendra mengatakan, ibu hamil yang dinyatakan positif akibat tertular dari suami. “Mereka tidak tahu menahu hanya karena suami suka jajan di luar. Begitu kita tahu positif, kita operasi sesar agar anaknya tidak ikut tertular. Kalau lahir normal ada perlukaan pada kulit bayi jadi bisa tertular. Maka, kita periksa ibu hamil agar bayinya bisa kita cegah agar tidak ikut tertular,” ujarnya. Data dari dinkes disebutkan, ada kenaikan kasus HIV di 2019 dibandingkan tahun sebelumnya. Yakni, sebanyak 480 orang positif mengidap HIV dari 95.736 populasi yang diperiksa. Sedangkan, pada 2018 ada sebanyak 306 orang yang positif tertular. “Hal ini disebabkan, adanya aturan baru dari kementerian kesehatan yang mewajibkan pemeriksaan pada ibu hamil. Kalau ibu hamil positif, kita tidak berhenti disitu, juga kita periksa suaminya. Selama ini kita hanya di populasi kunci. Jadi rantainya ketemu dengan tujuan pencegahan penularan penyakit ini,” terang Hendra. Kata Hendra, dari populasi kunci, penyebaran HIV paling banyak pada lelaki suka lelaki atau penderita homoseksual. Sebab, hubungan seksual melalui anus lebih berisiko luka sehingga memudahkan virus menular. “Kalau kasusunya sedikit, dari 400 kasus hanya 25 orang. Diakatakan tinggi karena, dari 30 orang yang diperiksa ada 20 orang tertular. Kalau wanita pekerja seks dari 40 kasus hanya 10 yang positif,” tutupnya. (sep/mas)

Sumber: