Harga Bawang Putih Tembus Rp60 Ribu

Harga Bawang Putih Tembus Rp60 Ribu

BALARAJA – sedang mahal-mahalnya sejak beberapa hari terakhir. Komoditas bumbu dapur ini harganya menembus Rp 60.000 per kilogram di sejumlah pasar. Begitu juga harga komoditi bawang putih di Pasar Sentiong dan Gembong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, masih jauh pada ambang batas normal. Bahkan harganya di lapak-lapak pedagang pernah sempat menembus angka Rp80 ribu per kilogram. Dede Sutisna, pedagang sembako dan bumbu dapur di Pasar Sentiong masih mengeluhkan harga bawang putih yang masih tinggi, bahkan beberapa pedagang mengaku tertekan. Kata Dede, beberapa pedagang untuk sementara tidak menjual bawang putih akibat harga yang tinggi. "Banyak pedangang yang memilih tidak menjual bawang putih karena terlalu mahal. Saya juga hanya menghabiskan sisa bawang putih, jika harganya masih mahal kemungkinan tidak akan jual," kata Dede, sambil memperlihatkan stok bawang putih yang dimilikinya, kemarin. Ia menjelaskan, ada dua varian bawang putih yang dijual pedagang dengan harga berbeda. Bawang putih jenis kating dijual seharga Rp60 ribu per kilogram. Sedangkan banci kating Rp50 ribu perkilo, dan Rp55 ribu yang kulitnya sudah dikelupas. “Semua bawang putih dari Cina,” ungkap Dede. Menurutnya, harga kenaikan bawang putih sudah berlaku dari distributor hingga ke Pasar Sentiong. “Mulai naik pas musim virus corona,” jelas Dede. Pernyataan senada diutarakan Solihin, pedagang bumbu dapur di Pasar Gembong. Ia berharap harga bawang putih bisa kembali normal seperti semula. “Harga naik ngaruh. Orang biasa beli sekilo sekarang cuma setengah,” ujarnya. Sebab, kata dia banyak pelanggan yang protes pada harga bawang yang tinggi. "Kasihan pelanggan saya pada kecewa," tutur Solihin. "Tolong lah pak, harga bawang putih harus turun, kasihan konsumen," Solihin menambahkan. Sementara itu, Hamdiah, salah seorang pembeli mengaku sangat terkejut dengan harga bawang putih. Biasanya ia membeli satu kilo per hari untuk kebutuhan masak rumah makan miliknya, kini ia harus menguranginya. Karena alasan harga membuat ia mengurangi bumbu berbahan bawang putih. “Harga bawang putih naik tinggi. Kita menyiasatinya dengan mengurangi bumbu berbahan dari bawang putih, pastinya rasa tentu akan berpengaruh. Hal tersebut menjadi solusi untuk menghindari kerugian,” tegas Hamdiah. (mas)

Sumber: