Festival Dongeng Dindikbud, Cegah Kekerasan via Dongeng

Festival Dongeng Dindikbud, Cegah Kekerasan via Dongeng

SETU-Sebanyak 450 anak dari pendidikan anak usia dini (Paud) dan TK mengikuti Festival Dongeng yang diadakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel. Acara yang berlokasi di Gedung Widya Bhakti (GWB) Puspiptek, Setu tersebut bertujuan membuat anak-anak bahagia. Kepala Dindikbud Kota Tangsel Taryono mengatakan, festival dongeng diadakan dalam rangka untuk mencegah terjadinya kekerasan terhadap anak. "Kita mengkampanyekan untuk tidak melakukan kekerasan dan bullying terhadap anak," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Jumat (14/2). Taryoni menambahkan, dibeberapa wilayah terjadi kasus kekerasan pada pelajar dan anak. Dengan adanya ferstival dongeng anak-anak bmendengarkan cerita dari tokoh pendongeng, serta tuap anak diberi kesempatan bercerita sehingga senang. "Temanya apa saja yang penting mereka senang dan gembiri," tambahnya. Masih menurutnya, ada banyak manfaat mendengarkan dongeng untuk anak. Mulai dari merangsang Perkembangan kognitif. Yakni untuk dapat memperluas pengenalan objek seorang anak, mendongeng dilakukan dengan menggunakan alat peraga misalnya buku bergambar. Merangsang perkembangan sosial dan emosional, memperat ikatan anak dan orangtua atau yang mendongeng. Mengembangkan daya imajinasi" "Termauek meningkatkan keterampilan berbahasa, membangkitkan minat baca dan membuat anak bahagia," ungkapnya. Mantan Sekretaris Dishub Kota Tangsel ini menuturkan, mendongeng kepada anak adalah hal yang sangat komunikatif dan memudahkan anak menerima nilai-nilai positif. Mendongeng dapat membentuk karakter anak menjadi mandiri, cerdas, dan memiliki kepemimpinan yang baik. “Dongeng sangat baik untuk menanamkan nilai-nilai positif dari budaya, agama, sosial, dan lainnya. Dengan mendongeng semua nilai itu lebih cepat masuk dan terekam dalam memori anak,” ungkapnya. (bud)

Sumber: