Sita Sabu Rp 45 M di Panongan, Geledah Kontrakan Dapat 15 Kg Sabu

Sita Sabu Rp 45 M di Panongan, Geledah  Kontrakan Dapat 15 Kg Sabu

KOTA TANGERANG-Baru dua bulan NK tinggal di kos-kosan di Panongan, Kabupaten Tangerang. Sepak terjangnya mengedarkan narkotika janis sabu, terdeteksi anggota Polsek Kota Tangerang. Saat ditangkap di Kota Tangerang, polisi hanya menemukan sabu 5 gram di saku celananya. Petugas tak puas hanya mendapatkan barang sabu dalam jumlah kecil. Kepada polisi, NK tinggal di kos-kosan di Panongan, Kabupaten Tangerang. Polisi bergerak membawa NK ke kos-kosannya. Saat digeledah, ditemukan tas ransel berisi 15 paket dibungkus teh merek Guanyiwang, asal Tiongkok. "Saat dibuka, bungkusan teh Guanyiwang itu berisi narkotika jenis sabu, beratnya 15 kilogram," kata Kapolrestro Tangerang Kota (Tangkot) Kombes Pol Sugeng Hariyanto, Rabu (12/2). Sabu seberat 15 kilogram itu nilanya miliaran rupiah. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana, saat rilis pengungkapan sabu 288 kg di Serpong, Kamis (30/1) lalu mengatakan, saat ini di pasaran harga sabu Rp 3 juta/gram. Sabu 15 kilogram hasil tangkapan Polsek Kota Tangerang itu bernilai Rp 45 miliar. "Dengan tertangkapnya pelaku dengan barang bukti 15 kilogram itu, kita bisa menyelamatkan 75 ribu nyawa," lanjut Kapolres. Ia memaparkan awal terungkapnya sepak terjang NK. Bermula dari informasi masyarakat yang masuk ke Polsek Kota Tangerang, ada seorang pria yang mengedarkan sabu di Kota Tangerang. Tim Reskrim Polsek Kota Tangerang bergerak menelusurinya. Jejak NK terdeteksi. Polisi lantas melakukan pengintaian. Di saat yang tepat, NK berhasil ditangkap. Saat digeledah, polisi menemukan sabu 5 gram di kantong celananya. "Kita kembangkan. Kita geledah kos-kosanya di Panongan, Kabupaten Tangerang," Kapolres. Seisi kontrakan digeledah. Polisi mencurigai sebuah tas ransel di dalam lemari. Saat dibuka ada 15 paket dibungkus teh merek Guanyiwang.Ternyata isinya sabu. Sugeng menambahkan, NK merupakan residivis dalam kasus narkoba. Baru bebas beberapa bulan lalu. Sabu tersebut selain diedarkan di Kota Tangerang, juga untuk menyuplai jaringannya di sebuah lapas di Jakarta. "Sampai saat ini, pendalaman terus dilakukan kepada pelaku untuk mengungkap jaringan pemasoknya. Karena, sabu ini bernilai fantastis yang menghancurkan generasi penerus bangsa. Kita akan terus melakukan pengembangan untuk mengetahui dari mana dapat sabu ini," ungkapnya.(mg-9)

Sumber: