Tes CPNS Kab.Tangerang, Diperiksa Pakai Metal Detektor

Tes CPNS Kab.Tangerang, Diperiksa Pakai Metal Detektor

TANGERANG – Tes calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Kabupaten Tangerang memasuki hari kedua. Kemarin digelar lima sesi dan jumlah peserta 1.250 orang. Gelaran tes dilaksanakan di Perguruan Budhi Dharma, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Kamis (6/2). Pemeriksaan terhadap peserta sangat ketat. Peluang curang, hampir tidak ada. Peserta sebelum memasuki area tes, terlebih dahulu memeriksa nomor urut di spanduk yang ditempel di dekat tenda monitor. Sebelum dilakukan pemeriksaan badan, peserta menitipkan barang bawaan di meja yang sudah disiapkan. Kemudian, petugas Satpol PP memeriksa badan peserta dengan menggunakan metal detektor. Sehingga tidak ada peserta yang membawa barang barang berbahan logam dan elektronik. Setelah dinyatakan tidak membawa barang-barang 'mencurigakan, peserta diperiksa KTP dan kartu peserta sebelum melakukan absensi manual. Kemudian, peserta mengambil nomor PIN untuk log in ke sistem komputer yang berisi soal-soal. Sebelum memasuki ruang tes, peserta diberikan pembekalan tahapan dan tata cara mengisi soal dan mengoperasikan komputer di ruang khusus. Kepala Bidang Pengambangan Pegawai Badan Kepegawaian dan Pengambangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Tangerang Chicha Dewi Lestari mengatakan, pelaksanaan tes di hari kedua berlangsung lancar. “Hari ini kedua kaitan pelaksanaan tes, ada beberapa yang tidak hadir namun belum saya cek. Hari ini (kemarin) ada lima sesi dengan total 1.250 peserta dan Sabtu dan Minggu tetap jalan. Alhamdulillah, tidak ada yang membawa barang aneh-aneh setelah kita cek," jelasnya kepada Tangerang Ekspres, Kamis (6/2). Bagi peserta tes CPNS diimbau agar datang 90 menit sebelum jadwal tes dimulai. Hal ini untuk antisipasi adanya kendala cuaca ataupun hal lain. Chicha menuturkan, peserta wajib log in pada server tes lima menit sebelum dimulai. “Karena tidak ada tes susulan. Telat, sudah tidak bisa login. Misalnya, ada peserta dijadwal masuk sesi ke satu. Namun, ternyata datang di sesi kedua. Itu tidak bisa dan sudah dinyatakan gugur,” tuturnya. Ia menerangkan, apabila peserta datang ketika sesi masuk tahapan ruang simulasi, masih bisa mengikuti tes. Namun, apabila peserta datang ketika sesi sudah masuk tahapan pengisian soal maka secara otomatis dinyatakan gugur. “Jangan sampai baru datang ketika tahapan sudah masuk ke ruang tes, itu otomatis dinyatakan gugur. Karena kewenangan bukan lagi di kita, tetapi di BKN kalau sudah masuk ruang tes,” tegasnya. Chicha mengatakan, apabila ada kerusakan kartu peserta dapat dicetak di meja kedua ketiga panitia di lokasi. “Yang penting, peserta membawa KTP atau kartu keluarga asli ataupun suket asli. Nanti kartu peserta yang rusak atas nama siapa kita akan print kembali. Itu sudah kita antisipasi. Termasuk komputer atau server rusak pun sudah disiapkan cadangannya. Selama ini berjalan sudah oke walaupun ada kendala sedikit kemarin,” jelasnya. Peserta dinyatakan lulus, apabila perolehan nilai melebihi passing grade yang ditetapkan, yakni, 271 dan setiap aspek memenuhi standar minimal nilai. Chicha menjelaskan, aspek tes karakteristik pribadi (TKP) miminal harus 126 poin, tes intelejensia umum (TIU) minimal 80 poin dan tes wawasan kebangsaan (WBK) harus minimal 65 poin. “Passing grade harus lulus dan setiap aspek nilainya harus melebihi batas minimal, tidak bisa hanya salah satu aspek. Kalau ada salah satu aspek tidak memenuhi passing grade maka dinyatakan tidak lulus,” tutupnya. (mg-10)

Sumber: