Pemkab Jamin Kebutuhan Pengungsi

Pemkab Jamin Kebutuhan Pengungsi

TIGARAKSA - Pemkab Tangerang gerak cepat melayani warga terdampak banjir. Usai diguyur hujan lokal dengan intensitas tinggi, 10 kecamatan langsung banjir. Yakni, Kecamatan Pasarkemis, Kosambi, Pakuhaji, Cikupa, Curug, Kelapa Dua, Tigaraksa, Teluknaga, Sepatan, Rajeg dan Jambe. Penyebabnya, saluran drainase mampet dan topografi permukiman yang rendah. Wakil Bupati Tangerang, Mad Romli bersama Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid meninjau banjir di Kecamatan Rajeg dan Pasarkemis. Rudi Maesyal (panggilan Moch. Maesyal Rasyid) menegaskan, pemkab bergerak cepat melayani warga terdampak banjir. "Kita upayakan agar warga tetap terlayani walaupun banjir. Kita juga turunkan tim medis langsung di posko pengungsian untuk mengecek kesehatan warga. Termasuk dapur umum dari dinas sosial dan BPBD untuk kebutuhan makanan dan minuman warga terdampak banjir," tegasnya saat meninjau banjir di Desa Gelam Jaya, Kecamatan Pasar Kemis, Selasa (4/2). Sejumlah wilayah banjir belum surut. Terutama di Perumahan Permata Tangerang dan Villa Regenci, Pasar Kemis. Perihal, tanggul jebol, Rudi mengatakan, sudah mulai diperbaiki. Ia menegaskan, saluran drainase akan diperbaiki dalam waktu dekat. "Artinya begitu ada kejadian, pemerintah langsung tanggap dan respons di bawah komando Pak Bupati dan Pak Wakil Bupati Tangerang," tegasnya. Banjir yang menimpa RW 20 dan RW 07, Desa Gelam Jaya, Kecamatan Pasar Kemis diakibatkan tingginya volume hujan lokal. Ada dua perumahan terendam banjir, yakni Perumahan Permata Tangerang dan Villa Regenci. "Curah hujan kemarin luar biasa tiada henti. Akibatnya terjadi banjir pada sejumlah titik di Kabupaten Tangerang. Setelah ditinjau, tadi memang ada beberapa usulan dari warga. Mereka meminta perbaikan pintu air. Tanggul yang jebol agar diperbaiki dan disediakan alat sedot ditambah agar air bisa cepat surut. Hal ini saya laporkan kepada Pak Bupati. Tentu ada tindak lanjut nantinya. Pelayanan kepada warga tentu yang utama," jelas mantan gelandang Persita Tangerang ini. Rudi menerangkan, penyedotan air di permukiman warga menunggu aliran sungai Cirarab berkurang. Saat ini pemkab gerak cepat dalam menangani jebolnya tanggul di situ Bulakan yang memperparah banjir di dua perumahan. Jangka panjang, kata Maesyal, meminta Pemprov Banten membuat turab. "Jika aliran air di sungai Cirarab dianggap sudah lancar tentu normalisasi dengan menggunakan alat sedot air akan lancar dan jumlahnya kita akan tambah," tandasnya. Dalam kunjungannya, Mad Romli mengatakan, akan dicarikan bagaimana solusi jangka panjang meminimalisir banjir. Salah satunya melakukan normalisasi sungai Cirarab yang melintasi Kecamatan Rajeg. Ia mengungkapkan, hasil pemantuan akan dikoordinasikan kepada pemerintah provinsi dan pusat. Karena, ada beberapa penanganan yang merupakan kewenangan pusat dan provinsi. "Saya perintahkan kepada dinas terkait membuat surat penyampaian tembusan ke pusat dan Banten. Agar sungai dinormalisasi di tahun ini," kata Mad Romli. Mad Romli menuturkan, warga terdampak banjir sudah mendapatkan bantuan dari pemerintah. "Saya melihat tadi masyarakat diungsikan. Ada di musala atau di rumah-rumah suadara dan majelis taklim. Kita terus berupaya membantu masyarakat. Termasuk solusi ke depan bagaimana sungai harus bisa dinormalisasi setidaknya mengurangi kebanjiran," jelasnya. (mg-10)

Sumber: