Dinsos Salurkan Bantuan, Peralatan Sekolah Korban Banjir

Dinsos Salurkan Bantuan, Peralatan Sekolah Korban Banjir

SERPONG-Dinas Sosial Kota Tangsel menyalurkan bantuan kepada masyarakat berdampak banjir yang terjadi awal tahun lalu. Bantuan yang diberikan berupa peralatan sekolah untuk anak-anak yang peralatannya sekolahnya rusak. Bantuan secara dimbolis diberikan oleh Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie dan Kepala Dinas Sosial Sosial Kota Tangsel Wahyunoto Lukman di Lapangan Bulutangkis Perumahan Pesona Serpong, Setu, Selasa (4/2) sore. Kepala Dinas Sosial Sosial Kota Tangsel Wahyunoto Lukman mengatakan, total di Kota Tangsel terdapat 468 siswa yang berdampak banjir yang terjadi beberapa waktu lalu. "Pemberian bantuan peralatan sekolah ini secara simbolis kita berikan kepada 43 anak-anak di Perumahan Pesona Serpong," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Selasa (4/2). Wahyunoto menambahkan, sisanya akan diserahkan kecamatan masing-masing yang ada anak-anak berdampak banjir. Menurutnya, kita harus peduli terhadap anak-anak yang berdampak banjir. Sebelum pemberian bantuan ia sudah berkoordinasi dengan ketua RT/RW agar anak-anak tidak tenganggu belajarnya. "Tidak hanya kita beri peralatan sekolah namun, juga memberikan konseling sosial pencegahan trauma untuk hilangkan trauma banjir yang dialami anak-anak. Konseling dibawakan oleh pendongeng Kak Awang," tambahnya. Masih menurutnya, dengan diberikannya bantuan dan konseling sosial pencegahan trauma ia berharap anak-anak kembali ceria dan trauma berlebihan anak korban banjir hilang. "Di Kota Tangsel ini ada 468 anak yang berdampak banjir di 13 titik yang tersebar di 7 kecamatan," ungkapnya. Sementara itu, Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, bantuan yang diberikan tidak seberap nilainya namun, diharapkan bermanfaan dan khususnya untuk anak-anak. "Mudah-mudahan peralatan sekolah ini bermanfaat bagi anak-anak dan mendukung belajarnya untuk meraih cita-cita," ujarnya. Pria yang biasa disapa Pak Ben ini menambahkan, banjir yang terjadi awal Januari lalu membuat 119 titik genangan air di Kota Tangsel yang biasanya hanya 40 titik. Untuk mengatasi bajir di Kota Tangsel, Pemkot akan menggandeng ahli untuk mencari solusi penyelesaian banjir yang maksimal, yakni bekerjasama dengan Puspiptek dan BPPT. "Bukan hanya di Pesona Serpong saja tapi juga lokasi lain karena, kita khawatir cuaca yang tidak menentu ini. Apa kajian yang tepat dilakukan dari pengalaman kemarin," tambahnya. Masih menurutnya, masyarakat juga harus siap diri tentang musibah banjir yang dialami kemarin yang tidah bisa diprediksi. Untuk mengatasi banjir yang kerap melanda Pesona Serpong, Pemkot sampai saat ini tidak ada rencana untuk merelokasi masyarakat. Alasanya karena lahan atau rumah yang ditempati adalah hak milk. "Kalau kita relokasi akan pindah kemana, kalau kita bangun rusuna belum tentu mereka mau pindah," tuturnya. (bud)

Sumber: