Disbudpar Panggil Arkeolog, Teliti Tulisan Kuno Makam Kali Pasir

Disbudpar Panggil Arkeolog, Teliti Tulisan Kuno Makam Kali Pasir

TANGERANG - Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tangerang berencana memanggil arkeolog untuk meniliti tulisan kuno yang ada di makam Masjid Jami Kali Pasir. Nantinya tulisan pada batu tersebut dijadikan motif batik dan juga muatan lokal bagi pelajar. Dalam kunjungannya bersama Pimpinan DPRD, Disbudpar melihat langsung beberapa nisan kuno dengan tulisan kuno terlihat jelas setelah kain putih dibuka. Tidak hanya mencari tahu kembali sejarah makam masjid Jami Kali Pasir, Disbudpar juga akan melakukan penataan makam tersebut karena bisa dijadikan lokasi wisata religi bagi wistawan yang ingin mengetahui sejarah Kota Tangerang. Kepala Disbudpar Kota Tangerang Rinna Hernaningsih mengatakan, makam yang ada di Masjid Jami Kali Pasir ini bisa menjadi potensi wisata religi. Karena memang di lokasi makam tersebut banyak makam-makam orang penting di Tangerang salah satunya makam pendiri Masjid Jami Kali Pasir, makam sepupu imam masjidil haram yakni Hajjah Murtafiah, raja Sumedang terakhir dan juga makam Bupati pertama Tangerang Raden Achjad Penna. "Saat ini lokasi makam dan Masjid Jami Kali Pasir sudah masuk dalam cagar budaya Kota Tangerang yang kita lestarikan, ini sangat bagus untuk dijadikan lokasi wisata religi bagi wisatawan untuk mengetahui sejarah tentang Kota Tangerang melalui Masjid Jami Kali Pasir,"ujarnya saat ditemui Tangerang Ekspres di lokasi, Sabtu (25/1). Rinna menambahkan, di lokasi tersebut ada makam kuno, makam tersebut akan di lakukan penelitian lebih dalam. Karena ada nisan kuno yang bertulisan seperti zaman kerjaan, maka itu harus di lakukan penelitian agar diketahui makam siapa yang ada di masjid Jami Kali Pasir. "Kalau dilihat dari bentuk ukiran, bisa kita patenkan menjadi motif batik Tangerang. Tetapi kami akan mendalami dengan cara memanngil arkeologi untuk memastikan makam kuno siapa yang ada di lokasi tersebut, agar tidak menjadi salah dan juga bisa menambah sejarah baru di Kota Tangerang,"paparnya. Ia menjelakan, tidak hanya makam Kali Pasir saja, lokasi cagar budaya yang ada di Kota Tangerang akan dilakukan pengawasan ketat dan juga penggalian baru untuk mengetahui mana saja lokasi sejarah Kota Tangerang. "Kita sudah mempunyai 16 cagar budaya di Kota Tangerang, artinya ini bisa saja menjadi muatan lokal untuk pelajaran sejarah. Coba nanti kami akan lakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk bisa memasukan sejarah Kota Tangerang yang saat ini ada,"ungkapnya. Ketua DPRD Kota Tangerang Gatot Wibowo menuturukan, cagar budaya Kali Pasir memang harus dilakukan perawatan dan juga penjagaan dengan baik karena memang di lokasi tersebut ada makam-makam orang penting yang ada di Kota Tangerang. Selain itu ada juga masjid pertama yang didirikan untuk menyebarkan agama islam di Kota Tangerang. "Saya dan pimpinan dewan lainnya sudah melihat langsung apa saja yang ada di Masjid Jami Kali Pasir ini, maka itu saya meminta kepada Pemerintah Kota Tangerang khususnya Disbudpar untuk bisa melakukan perbaikan serta perawatan dan juga ekspose cagar budaya ini agar masyarakat tahu bahwa sejarah Kota Tangerang ada di Masjid Kali Pasir,"pungkasnya. (mg-9)

Sumber: