STTM Muhammadiyah Kabupaten Tangerang Jalankan Program Kampus Merdeka

STTM Muhammadiyah Kabupaten Tangerang Jalankan Program Kampus Merdeka

TIGARAKSA – Empat program Kampus Merdeka yang diluncurkan Mendikbud Nadiem Makarim, mendapatkan sambutan positif dari pihak kampus. Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan Sekolah Tinggi Teknologi Mutu (STTM) Muhammadiyah Kabupaten Tangerang, H Bunyamin, optimistis bisa menjalankan kebijakan tersebut. Dengan kebijakan baru Kampus Merdeka ini, maka perguruan tinggi diberi keleluasaan untuk bekerja sama dengan NGO (Non Government Organization) dan perusahaan. "Sebenarnya kita sudah melaksanakan program kerja dengan berbagai perusahaan maupun Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Kabupaten Tangerang. Melalui kerja sama dengan pihak ketiga, maka kampus akan lebih mudah membuka prodi baru,” tutur H Bunyamin, di Ruang Kerjanya, Sabtu (25/1). Tentunya kampus akan lebih mudah membuka prodi yang sesuai dengan kebutuhan industri.b “Selama ini pembukaan prodi baru memakan waktu dalam aspek administratif seperti pengumpulan dokumen. Padahal pembukaan prodi baru sifatnya juga mendesak menyesuaikan dengan kebutuhan industri,” ungkap H Bunyamin, yang juga Wakil Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Tangerang. H Bunyamin mengakui adanya tantangan yang cukup besar dalam menjalin kemitraan tersebut. Membuat kesepakatan yang tepat dan cocok dalam jangka panjang dengan pihak ketiga adalah tugas yang harus segera diselesaikan. Dalam peluncuran empat program Kampus Merdeka, Mendikbud Nadiem menjelaskan, kerja sama perguruan tinggi dengan organisasi harus mencakup penyusunan kurikulum, praktik kerja, dan penyerapan lapangan kerja. Kementerian akan bekerja sama dengan perguruan tinggi dan mitra prodi untuk melakukan pengawasan. "Jika bisa dibuktikan ada kerja sama yang nyata dan riil antara kedua belah pihak, prodi baru tersebut otomatis akan mendapatkan akreditasi C dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT)," terangnya. Dengan demikian, kebijakan ini diharapkan Mendikbud dapat menumbuhkembangkan semangat dan kepedulian seluruh civitas akademik dan dunia industri untuk maju bersama membangun kualitas SDM Indonesia. Lulusan S-1 yang berkualitas adalah hasil gotong royong seluruh stakeholders, bukan hanya perguruan tinggi yang bertanggung jawab, melainkan perusahaan juga terlibat dalam kurikulum, magang, dan rekrutmen. "Saya berharap setelah ini akan terbuka pertemuan antara para rektor, dekan, dosen, dan industri untuk membicarakan teknis program yang akan dilakukan untuk menjalankan kebijakan kampus merdeka ini," pungkas Nadiem. (mas)

Sumber: