MODAL NEGATIF MENUJU REVANS
MOSKOW – Alexis Sanchez masih bisa tersenyum. Sanchez pun masih mampu melompat dan berselebrasi dengan Arturo Vidal usai menjebol jala gawang Kamerun, Senin dini hari kemarin WIB (19/6). Ya pemain yang dijuluki El Nuno Maravilla itu jadi aktor di balik kemenangan 2-0 atas Kamerun, di Otkrytiye Arena, Moskow. Bukan hanya memberi assist di balik gol Vidal di menit ke-81, sepakannya yang sempat diblok gelandang Kamerun Georges Mandjeck di masa injury time pun mampu diakhiri dengan tendangan Eduardo Vargas. Tetapi apa yang terjadi setelah pesta debut manis La Roja – julukan Cile – di Piala Konfederasi itu? Sanchez melalui akun Twitter-nya di @Alexis_Sanchez, malah mengabarkan engkel kaki kirinya yang sempat cedera kembali membengkak. Seperti dilansir 1O1Greatgoals. Artinya, dia kembali membuat waswas timnas Cile ketika harus menghadapi juara Piala Dunia 2014 Jerman di Kazan Arena, Kazan, pada matchday kedua Grup B, Kamis petang waktu setempat. Padahal, gara-gara cedera itu striker Arsenal tersebut baru dimainkan Juan Antonio Pizzi sebagai entrenador Cile sejak 13 menit babak kedua. "Kami sudah paham situasi yang dihadapi (Sanchez). Tapi kami paham dengan sedikit rasa sakitnya, dia akan membuat perbedaan," klaim Pizzi, dikutip Pagina 7. Bermain 32 menit sebagai pengganti, Sanchez lebih sering bergerak melebar. Sanchez di laga kemarin pun hanya mampu melakukan dua kali tembakan, dan tak satu pun yang bisa tepat sasaran. Seakan melanjutkan statistiknya yang hanya jadi penyuplai gol saat dimainkan sebagai pengganti, begitu juga kemarin. "Dia dan rekan setimnya sudah memahami bahwa mereka bisa memenangi pertandingan itu. Jadi, saya bahagia dengannya, dan juga bagi semua orang Cile," lanjut pelatih yang berhasil memberi gelar Copa America Centenario pada tahun pertamanya menjadi nahkoda Cile sejak di awal 2016 itu. Beberapa media di Cile waswas Sanchez absen pada Kamis malam waktu setempat, atau Jumat dini hari WIB (23/6). Maklum, meski tidak selalu jadi pembeda, adanya Sanchez mampu memberi warna pada serangan Cile. Apalagi, Sanchez juga punya unfinished business melawan Die Mannschaft, julukan Jerman. Kali terakhir Cile menghadapi Jerman dalam laga ujicobanya di Mercedez-Benz Arena, Stuttgart, 6 Maret 2014. Maklum, saat itu Sanchez mendominasi serangan Cile, tetapi dia gagal menyarangkan sebiji gol pun ke gawang Manuel Neuer. Cile takluk 0-1 dari Jerman sebelum ke Piala Dunia 2014. Siapa yang bisa jadi pengganti Sanchez jika benar-benar absen? Tanpa Sanchez, maka di skema permainannya Pizzi tak akan mengaplikasikann 4-3-3 offensive. Seperti di laga kemarin, mencoba memaksakan 4-3-3 tanpa Sanchez, serangan Cile tidak efisien. Tanpa Sanchez, skema 4-2-3-1 bisa jadi pilihan dengan Vargas sebagai lone striker. Hanya, Pizzi enggan menjelaskan apa langkahnya jika situasi itu harus dihadapinya pada tengah pekan nanti. Baginya, semua pemain punya arti penting. "Saya tidak suka menyebut satu pemain individu, tapi kami akan sangat senang setelah dia (Sanchez) bermain bagi tim kami. Di sini dia selalu ingin bermain jadi kami harus menjaganya, sekalipun dia tak selamanya bersama kami jika kami inginkan," tutur Pizzi. Terpisah, Vidal menyebut permainannya kemarin masih jauh dari kata superior. Meski di atas kertas Cile dominan penguasaan bola dan jumlah serangannya. Dikutip t13, gelandang dari Bayern Muenchen itu menyebut harusnya Cile tetap superior sekalipun di babak pertama minus Sanchez. Hanya, sebagai Man od The Match, Vidal berharap 58 menit tanpa Sanchez kemarin bisa jadi pelajaran. "Yang jelas, penting bagi kami mengawali turnamen dengan kemenangan, disini kami sudah mampu menunjukkan konsentrasi penuh dan mempressing di segala area," ungkap Vidal. (jpnn/apw)
Sumber: