Jelang Tahun Baru, Satpol PP Tekan Peredaran Miras
KOTA TANGERANG-Menjelang malam pergantian tahun, peredaran minuman keras menjadi fokus Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangerang. Sejumlah warung dirazia dan berhasil menyita 250 botol miras berbagai jenis. Razia miras tersebut dilakukan untuk menekan peredaran miras di Kota Tangerang, karena saat ini masih banyak pedagang miras berkedok toko jamu maupun warung kelontong. Kepala Satpol PP Kota Tangerang Agus Hendra Fitrayana menuturkan, patroli penyisiran minuman keras yang dilakukan jajarannya adalah salah satu upaya dalam menekan dan meniminalisir peredaran minuman keras di 13 kecamatan. "Menjelang tahun baru seperti ini peminat miras banyak. Maka itu kita mengupayakan menekan potensi yang mengganggu kenyamanan dan ketenteraman masyarakat di Kota Tangerang, dengan menekan peredaran miras," ujarnya saat ditemui Tangerang Ekspres di ruang kerjanya, Senin (30/12). Jelang perayaan tahun baru pihaknya melipatkan gandakan personel yang diterjunkan untuk menekan angka peredaran minuman keras, prostitusi dan segala kegiatan yang berpotensi mengganggu kenyamanan masyarakat. "Kita mempertebal pasukan di lapangan agar kenyamanan dan ketenteraman masyarakat kota Tangerang dapat terus terpelihara dengan baik. Selain itu kita juga berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan TNI AD setiap melakukan razia miras," paparnya. Agus menjelaskan, pada operasi penyisiran tersebut jajarannya berhasil mengamankan tidak kurang 250 botol minuman keras berbagai merek dan ratusan plastik minuman keras jenis oplosan. "Salah satu lokasi, anggota kami mengamankan beberapa galon ciu saat sedang dikemas oleh pengedarnya. Peredaran minuman keras oplosan jenis ciu ini banyak dikeluhkan oleh masyarakat yang resah lantaran sudah ada korban jiwa dari warga sekitar," ungkapnya. Selain itu, kata Agus, di salah satu kios jamu di Cibodas, jajarannya berhasil menyita puluhan botol minuman keras yang disembunyikan dengan ditanam di sebuah lubang di bawah tempat tidurnya. "Saat anggota memeriksa setiap sudut kios itu, anggota kami tidak menemukan yang kita cari. Tapi setelah diteliti lebih jauh lagi kami mendapati sebuah lubang yang ditutup triplek tebal di bawah tempat tidurnya untuk menyimpan miras," tuturnya. Agus mengaku, jelang pergantian tahun, untuk mempersempit ruang gerak peredaran miras pihaknya akan melakukan patroli rutin dengan melibatkan seluruh jajaran trantib yang ada di kecamatan setiap harinya. "Kami menggandeng jajaran trantib kecamatan, agar angka peredaran miras dapat ditekan dengan optimal. Selain miras tempat yang dijadikan prostitusi juga kami lakukan razia, hal itu untuk menekan kemaksiatan," tutupnya. (mg-9)
Sumber: