Menpora Bantah Patungan Bayar Shin Tae-yong

Menpora Bantah Patungan Bayar Shin Tae-yong

PSSI harus segera mencari penerjemah untuk melancarkan tugas Shin Tae-yong membesut Timnas Indonesia. Karena pelatih asal Korea Selatan (Korsel) tersebut berdurasi panjang. Tentu, bayaran yang ditawarkan juga tidak murah. Menpora, Zainudin Amali membantah kabar kalau pemerintah akan membantu pembayaran gaji Shin Tae-yong. Penegasan itu disampaikan kemarin saat menghadiri acara diskusi di Surabaya kemarin. "Bukan spesifik bantuan gaji untuk pelatih. Tetapi untuk pelaksanaan Piala Dunia U-20,'' kata Zainudin. ''Saya juga kaget saat ada kabar akan patungan untuk membayar gaji (Shin Tae-yong). Kemenpora nantinya akan berkontribusi untuk pelaksanaan Piala Dunia U-20," paparnya. Soal bahasa, Kedubes Korsel di Jakarta siap memberikan bantuan penerjemah. Hal itu disampaikan Sekjen PSSI Ratu Tisha. ’’Ya, ini penerjemah sementara. Selanjutnya kami berikan keleluasaan kepada Shin Tae-Yong untuk cari penerjemah sendiri. Senyaman dia saja. Sejauh ini, dia merasa nyaman dengan penerjemah dari Kedubes ini,’’ ungkap Tisha Tisha juga membuka diri jika ingin ada pemain Korsel yang merumput di Indonesia untuk membantu. Sebab, jika penerjemahnya merupakan orang yang mengerti sepak bola, tentu bahasa yang disampaikan lebih mudah dipahami. ’’Memang bahasa sepak bola berbeda dengan bahasa sehari-hari. Tapi sekali lagi, kami bebaskan dia untuk memilih, senyamannya saja,’’ tuturnya. Sempat muncul kabar kalau Yoo Jae-hoon pernah diminta menjadi penerjemah. Namun, mantan kiper Persipura Jayapura dan Mitra Kukar ini membantahnya. ’Itu hoaks, tidak pernah dia minta saya jadi penerjemah,’’ tegas Yoo. Agar tak bergantung kepada penerjemah, Ketum PSSI Moch Iriawan bakal menyiapkan guru privat bahasa Indonesia terbaik bagi Shin Tae-Yong. ’’Dia harus cepat beradaptasi, untuk berkomunikasi dengan pemain dan masyarakat. Hari ini baru bisa selamat siang dan selamat malam, dan apa kabar tadi,’’ kata Iwan Bule-sapaan akrab Moch Iriawan lalu tertawa. Shin Tae-yong tak bekerja sendirian di tim nasional (timnas) Indonesia. Dia bakal ditemani beberapa asisten pelatih. Ia memang belum menyebut siapa saja yang akan mendampingi tugasnya. Namun, media Korsel sudah merilis siapa saja staf yang menemani Shin Tae-yong. Yakni Gong Oh-kyun (asisten pelatih), Kim Hae-won (pelatih kiper), dan Lee Jae-hong (pelatih fisik). Shin Tae-yong bahkan menyebut kalau pelatih fisik yang dia bawa adalah pelatih fisik terbaik di negaranya. ’’Pelatih fisik ini sudah berpengalaman di level dunia. Dia akan bantu saya selama berada di Indonesia. Sisanya juga punya pengalaman menangani timnas Korsel U-17 dan U-19,’’ ungkapnya. Itu saja belum cukup. Pelatih 50 tahun ini tetap membutuhkan pelatih lokal sebagai teman diskusi, sekaligus jembatan komunikasi dengan pemain. PSSI pun langsung berinisiatif menawarkan dua sampai tiga asisten pelatih lokal. Inisiatif itu disampaikan Ketua Umum PSSI Moch. Iriawan. ‘’Tanpa pelatih lokal, saya pikir dia akan sulit,'' kata Iwan Bule-sapaan Moch Iriawan. ''Secara kultur dan kedekatan dengan pemain, pelatih lokal yang tahu. Pelatih lokal juga akan merekomendasikan pemain-pemain yang dirasa cocok untuk timnas,’’ terangnya. Selain itu, dengan adanya pelatih lokal di staf kepelatihan Shin Tae-Yong, membuka peluang transfer ilmu. ’’Sudah saatnya bagi pelatih lokal langsung mendapatkan ilmu dari pelatih kelas dunia,’’ ungkapnya. Lantas, siapa nama pelatih lokal yang dia tawarkan ? Iwan Bule belum mau membeberkan. Ketika Jawa Pos menyebut nama Indra Sjafri, Iwan Bule tidak menampik dan tidak membenarkannya. Menurutnya, Indra merupakan sosok pelatih yang berkarisma.’’Kami juga ingin apresiasi kinerjannya di Sea Games 2019. Saya rasa dia (Indra Sjafri, red) cocok. Tapi nanti kami akan bersama-sama umumkan, tidak sekarang,’’ paparnya. ’’Nanti tanyakan langsung ke coach IS (inisial Indra Sjafri), mau tidak jadi asisten Shin Tae-Yong,’’ lanjutnya. Dihubungi terpisah, Indra juga belum memberikan jawaban yang gamblang. ''Nanti akan segera ada rilis,'' kata Indra saat dihubungi. Selain Indra, figur lain yang diisukan bakal masuk gerbong Shin Tae-yong adalah Seto Nurdiantoro. Namun, seperti Indra, Seto juga belum bisa berkomentar. ''Masih rumor,'' katanya. Tapi, secara tersirat, Shin Tae-yong lebih sering menyebut nama Indra. Bahkan, dia mengaku salut dengan penampilan timnas asuhan Indra di SEA Games 2019. Bahkan, dia berencana memainkan sebagian besar pemain SEA Games 2019 untuk Kualifikasi Piala Dunia melawan Thailand pada 26 Maret mendatang. ’’Nanti Shin Tae-Yong harus juga menjelaskan ke saya kenapa pemain A dipanggil ke Timnas, saya juga akan minta pendapat asisten pelatih lokal itu. Prosesnya seperti itu, pelan-pelan semua,’’ papar Iwan Bule. Di sisi lain, Shin Tae-yong bakal memegang kendali penuh di timnas selama empat tahun masa kontraknya. Pelatih Korsel di Piala Dunia 2018 ini, bakal menjabat sebagai manajer pelatih timnas U-16, timnas U-19, timnas U-22, hingga timnas Senior. Wakil Ketua Umum PSSI Iwan Budianto membenarkan hal tersebut. Diharapkan, selama empat tahun terakhir kolaborasi dari timnas U-16 hingga senior bisa berjalan dengan baik. ’’Kami tidak akan mengganti siapa-siapa nanti. Dia akan memberi saran dan memantau kepada pelatih yang megang timnas level usia,’’ katanya. Dengan begitu, nama-nama seperti Bima Sakti menangani timnas U-16, Fakhri Husaini dengan timnas U-19, dan Indra Sjafri untuk timnas U-22 tidak akan terganti. Ketiganya bakal tetap jadi pelatih kepala, sedangkan Shin Tae-Yong akan jadi manajernya. Iwan Bule menerangkan, menempatkan Shin Tae-yong sebagai manajer di semua level timnas adalah inisiatif dari yang bersangkutan. ’’Dia punya komitmen ke situ, tertarik dengan Timnas U-22 juga, termasuk U-19 yang akan main di Piala Dunia U-20 pada 2021 mendatang,’’ terang Iwan Bule. Shin Tae-Yong pun menegaskan, rangkap jabatan yang diembannya bukan persoalan. Apalagi, PSSI sudah berjanji akan membantu 100 persen.’’Saya akan memberikan kontribusi maksimal selama berada di Indonesia, terima kasih semuanya,’’ ucapnya. (rid/bas)

Sumber: